Kampung Daleman: Hunian Elit Betawi Tempo Dulu
Lokasi Daleman di Kota Inten sebelah timur, adalah rumah (dalam foto) yang paling selatan dan bersebrangan dengan Roa Malaka. Di belakang bangunan pada foto di atas banyak hunian.
Pembangunan Kota Inten 1521-1540.
Makanya saya heran kalau pakar-pakar nan jenaka katakan pada tahun 1527 Jakarta, yang kata mereka dikuasai Portugis, direbut Pate Hila, sedangkan Pate Hila berada di Jawa, menurut Ferdinand Mendez Pinto dalam Adventures, baru tahun 1539 dan di mari tahun 1540. Sejak tahun 1540 juga tak ada kabar tentang yang bersangkutan. Versi Babad Cirebon Pak Pate kembali dari Jakarta sakit kemudian wafat. Umumnya babad cuma narasi tanpa time line.
Sumber shahih tentang Portugis di Jakarta sebagai ''power system adalah perjanjian investasi pelabuhan Kalapa yang ditanda-tangani Jakarta dan Portugis 23 Agustus 1521. Pihak kerajaan Sunda sebagai avalis. Maka, jels dongeng kalau dikata Portugis jajah Jakarta. Dan kata orang-orang itu lagi Portugis merebut Jakarta dari tangan sebuah kesultanan. Dan kalau diteliti dari time line, kesultanan yang mereka maksud itu belum ada pada saat "Jakarta"nya direbut Portugis Pada saat Musrenbang DKI Jakarta belum lama ini, selaku pembicara saya minta agar sejarah Jakarta, termasuk HUT DKI, direkonstruksi karena penuh sesak dengan hoax.
Nama-nama kampung yang lain sekitar Sunda Kalapa: Yapat Embrat, Bacere, Tongkol, Siongka, Bérok, Asem, Blandongan, Jangis, Tambora, Krendang, Tana Pasir, Gedong Panjang, Jembatan Tiga, Jembatan Lima, Jembatan Bat., Bandengan, Glodok, Tana Mera, Kebon Pisang, Ancol Kiji, Béos, Rébo, Pengasinan.
Dari toponim tersebut di atas jelas ini kreativitas penduduk asli. Native memberi nama hrnian dia dan/atau yang di sekitarnya. Nama kenegetian biasanya dari pendatang atau pelayar. Yang unik afalah Jangis, tempat ini sejak semula pasar hingga sekarang karena tempatnya yang strategis di utara Jembatan Lima. Kata sebutan ini sejenis 'tangke' yang merupakani logat Betawi untuk tangkai. Toponim ini sekarang disebut Tangki. Ancol Kiji dari Jl Lodan sampai Alexis. Alexis sampai batas Priuk itu Ancol Temiang. Pengasinan di Muara Angke, itu pentas seni tari Betawi. Bintangnya di abad XVI M Rantisem.
Daleman memang kampung elit. Di sini berdiam Ki Alang pada XVI/XVII, ia pengarang yang menulis Hikayat Tumenggung Al Wazir. Bukunya pernah diterbitkan Balai Pustaka.
Tamu-tamu dari berbagai kesultanan Melayu kalau bermalam di Daleman.Di kampung ini paradigma elit di Betawi itu berilmu, termasuk ilmu agama. Orang-orang kala itu kaya berdiam dalam rumah yang bersifat privat.