Sejarah

Arya Rana Manggala: Rabbi Syahbandar Sunda Kalapa Yang Berkalung Tasbih

Foto sampul buku De Stad van Coen oleh D. Van der Zee, 1922.
Foto sampul buku De Stad van Coen oleh D. Van der Zee, 1922.

Van der Zee seorang penulis sejarah yang bersahabat dengan MH Thamrin. Buku yang ditulisnya focus pada time frame 1602-1619 pada saat mana Syahbandar Sunda Kalapa Aria Rana Manggala. Van der Zee juga meragukan gelar prince di depan nama Jayakarta, Zee selalu menulisnya dengan membubuhi under quote and quote: "prince".

Saya menolak bahwa nama Jakarta dari Jayakarta. Zee menulis orang ini muncul di Jakarta 1610 dan menghilang tahun itu juga. Juan Barros pada tahun 1485 sudah mentranskrip toponim Majakatera dengan Jakatera, yang oleh Tom Pires 1512 ditulis Iacatra atau Jacatra. Nama Jakarta tak terkait dengan nama orang tadi yang baru muncul 1610 dan menghilang di tahun yang sama.

Orang Arya yang berdiam di perbatasan Asia minor dan India memakai Arya di depan namanya.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Arya Rana Manggala artinya rabbi yang berkalung tasbih. Rabbi? Yes. Orang Arya dari perbatasan India itu banyak yang menjalankan ritual Zion atau Sion dalam istilah mereka sendiri. Karenanya hunian mereka di Mangga Dua disebut Sionka, kampung Sion.

Diperkirakan mereka masuk Jakarta XVI M. Mereka bisnis uang yang disebut pinangsia dari kata financien.

Mereka membangun tembok ratapan yang masih ada di Jalan Tongkol, Kota. Tongkol bukan nama ikan tapi artinya ratapan. Tembok ratapan di Jalan Tongkol lengkap dengan loji, tempat bermalam. Ada arkaeolog DKI yang dengan jenaka menyebut situs ini kasteel Batavia.

Aria Rana Manggala yang berani menolak permintaan VOC untuk bangun kantor di kompleks Sunda Kalapa II pada 1619.

Awalnya sejak 1602 orang2 Belanda menginap berbayar di loji Sunda Kalapa.

VOC akhirnya berkantor di pulau Kapal yang mereka ganti namanya jadi Onrust. Di Onrust sudah banyak bangunan kosong yang ditinggal begitu saja oleh orang Caucasia. Tak ada bangunan Belanda di Onrust.

Coen membangun perumahan Belanda di Kalimati yang mereka sebut Binnenstad.

Baru pada 1707 VOC bangun Stadhuis di kawasan yang disebut Kota Tua.

Nama Aria Rana Manggala dilestarikan sebagai toll gate ke bandara Sutta dari Jakarta Barat.

*** Penulis: Ridwan Saidi, Politisi Senior, Budayawan Betawi, dan Sejarawan.