Sejarah

Kisah "Operasi Bendera Palsu Dari Zaman ke Zaman ke Zaman

Marinus van der Lubbe (kiri) adalah komunis Belanda yang diadili dan dieksekusi karena menyalakan api di gedung parlemen Jerman, Reichstag (kanan)
Marinus van der Lubbe (kiri) adalah komunis Belanda yang diadili dan dieksekusi karena menyalakan api di gedung parlemen Jerman, Reichstag (kanan)

Pada malam 31 Agustus 1939, beberapa operasi rahasia Nazi berpakaian seperti tentara Polandia menyerbu menara radio Gleiwitz di perbatasan Jerman-Polandia. Mereka menyiarkan pesan singkat anti-Jerman dalam bahasa Polandia sebelum pergi.

Tak hanya itu, para prajurit meninggalkan mayat seorang petani Jerman pro-Polandia dan beberapa tahanan kamp konsentrasi Dachau yang tidak dapat diidentifikasi. Petani dan para tahanan telah dibunuh dan didandani dengan seragam Jerman. Serangan itu adalah bagian dari serangkaian tindakan rahasia di sepanjang perbatasan Polandia yang akan digunakan Nazi untuk membenarkan serangan Jerman ke Polandia pada hari berikutnya. Gleiwitz adalah operasi 'bendera palsu' klasik.

Jadi, apa yang dimaksud dengan istilah 'bendera palsu'? Awalnya, frasa ini diciptakan untuk praktik kapal bajak laut yang menerbangkan warna negara lain untuk menipu kapal dagang agar mengira mereka berurusan dengan kapal yang bersahabat. Sementara para perompak biasanya akan menunjukkan warna aslinya sebelum menyerang, bendera yang salah terkadang terus dikibarkan selama serangan, oleh karena itu istilah 'menyerang di bawah bendera palsu'.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Seiring waktu, istilah 'bendera palsu' mulai diterapkan pada setiap operasi rahasia yang berusaha mengalihkan tanggung jawab ke pihak yang berbeda dari pihak yang melaksanakannya, seperti halnya dengan Nazi di Gleiwitz.