The Pope at War: Mengapa Vatikan Membisu Saat Holocaust Berlangsung?

Sejarah  

Saluran Rahasia Paus-Hitler

The Pope at War adalah satu dari beberapa buku yang diluncurkan setelah Paus Fransiskus membuka arsip Pius XII lebih cepat dari jadwl. Ini memberi akses kepada sejarawan ke kumpulan dokumentasi lengkap untuk menyelesaikan pertanyaan tentang apa yang dilakukan dan tidak dilakukan Pius XII saat Holocaust berlangsung.

Buku pertama ditulis Johan Ickx, arsiparis Vatikan. Ickx memuji Pius XII dan upaya kemanusiaan Vatikan untuk merawat orang-orang Yahudi yang melarikan diri dari perang. Ia menceritakan ratusan file orang Yahudi yang berpaling kepada Vatikan dan memohon bantuan.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

“Bagi orang-orang Yahudi, sudah jelas bahwa Pius XII ada di pihak mereka,” kata Ickx kepada Vatican News. “Dia dan staf-nya melakukan segala kemungkinan untuk menyelamatkan orang Yahudi.”

Pendeta Peter Gumpel, penyelidik Jerman yang mempromosikan tujuan suci Piux XII, Vatikan saat itu tidak dapat berbicara lebih terbuka karena tahu itu akan membuat Adolf Hitler marah. Kemarahan Hitler akan membuat lebih banyak orang Yahudi terbunuh.

Gumpel mengutip kasus seorang uskup di Belanda yang berbicara menentang deportasi orang Yahud, dan Gestapo menanggapi dengan mendeportasi orang Yahudi tanpa kecuali, termasuk yang telah menjadi Katolik.

Vatikan mengambil langkah luar biasa, antara 1965-1981, dengan menerbitkan satu set dokumentasi 11 jilid yang dikuratori tim Yesuit untuk membantah kritik atas kebisuan Pius XII. Kritik itu meledak tahun 1963, setelah drama The Deputy menuduh Pius XII menutup mata atas kekajaman Nazi.

Monsignor Sergio Pagano, kepala arsip Vatikan, baru-baru ini mengatakan inisiatif itu — meski layak pada saat itu — kini perlu direvisi.

Saat diskusi panel yang diselenggarakan sebuah lembaga penelitian Spanyol di Roma, Pagano mengakui para Yesuit kadang-kadang melihat hanya setengah dari satu dokumen, dan setengahnya lagi diabaikan. Pagano juga mengetahui penghilangan aneh yang sekarang menjadi jelas.

Namun Pagono bersikeras tidak ada upaya menyembunyikan kebenaran yang tidak menyenangkan. Hanya kurangnya akses penuh ke semua file dan kekacauan bekerja cepat dengan arsip yang tidak terorganisir.

Kertzer mengidentifikasi dua kelalaian utama dalam bukunya. Pertama, transkrip serangkaian pertemuan rahasia antara Piux XII dan utusan pribadi Hitler, Pangeran Philipp von Hessen, yang dimulai tak lama setelah Pius XII terpilih dan berlangsung selama dua tahun.

Saluran rahasia Pius XII ke Hitler ini sebelumnya tidak diketahui. Bahkan pejabat tinggi Vatikan saat itu pun tidak pernah tahu.

Kedua, isi lengkap catatan Monsignor Angelo Dell’Acqua — penasehat diplomatik utama Pius XII tentang masalah-masalah Yahudi — menanggapi permohonan Paus untuk akhirnya mengatakan sesuatu tentang pengumpulan Yahudi Italia yang dipercepat pada musim gugur dan musim dingin 1943.

Kertzer mengatakan cercaan antisemit yang digunakan Pius XII untuk menggambarkan orang Yahudi telah dikeluarkan dari teks 11 jilid Yesuit. Contoh utama prioritas vatikan muncul pada 16 Oktober 1943, ketika Yahudi Roma dikumpulkan dan sebanyak 1.259 ditangkap dan dibawa ke barak militer dekat Vatikan, lalu diberangkatkan ke Auschwitz.

Kontak Info

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext

Phone: 021 780 3747

[email protected] (Marketing)

× Image