40 Tahun Perang Malvinas: Dari Obsesi Galtieri Sampai Pidato Retoris Diego Maradona

Sejarah  

Rencana Gila Inggris

Ada jeda beberapa waktu. Inggris bersiap memberi pukulan mematikan ke garnisun Argentina. Salah satunya, dan agak gila, mengirim penyabot ke daratan untuk menghancurkan stok rudal Argentina.

Pada 14 Mei dua helikopter dari kapal induk Hermes mendarat di Pulau Pebble, tempat pesawat serang Argentina berpangkalan. Helikopter menurunkan 45 pasukan komando SAS.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Mereka berjalan enam kilometer dan menyerang lapangan terbang, menghancurkan sebelas pesawat Argentina dengan peledak, mortir, dan senjata ringan. Setelah itu 45 pasukan SAS mundur ke titik evakuasi.

Anehnya, tidak ada yang terbunuh di kedua pihak dalam serangan sabotase paling brilian ini. Argentina berencana membalas, dengan mengirim empat penyabot ke Gibraltar untuk meledakan freegate Ariadne.

Sial, pasukan khusus ini ditahan polisi karena penjaga mengira mereka penjahat biasa yang siap beraksi. Penyabot malang Argentina itu pulang ke rumah.

Saat pasukan khusus beraksi, Inggris memilih titik pendaratan yaitu di teluk San Carlos, yang terletak di seberang Port Stanley. Pada 20 Mei, 19 kapal, tujuh di antaranya amfibi, mencapai San Carlos di bawah lindungan kabut tebal.

Serangan ini sangat lancar. Di sektor ini Argentina hanya punya pos pengamanan, dengan dua peleton bertugas tanpa perangkat komuniksai.

Penembakan mortir oleh pasukan Inggris tidak banyak berpengaruh. Pasukan Argentina menabrak dua helikopter Inggris sebelum melarikan diri.

Serangan itu adalah sukses Inggris dan bencana bagi Argentina. Sebab, pasukan utama Inggris kini beroperasi di pulau terpenting di kepulauan itu.

Di penghujung upaya bertahan, AU Argentina melakukan semua yang bisa dilakukan untuk membendung gelombang serangan Inggris. Mengorbankan 12 pesawat, mereka menabrak fregat Ardenta, tapi gagal menghancurkan fregat lain.

Pada serangan berikut, freegat Antelope dan kapal perusak Coventry -- keduanya milik Inggris -- tenggelam. AU Argentina memperbaiki reputasinya, tapi Inggris telah mendaratkan kontingen terkuat. Kehilangan itu tidak mengubah suasana perang.

Di Falklands, Inggris memulau pukulan dengan menyerang lapangan terbang Condor di selatan titik pendarataan, dengan dua resimen Argentina di sektiaranya. Namun serangan ini nyaris gagal akibat ulah reporter yang menyiarakan langsung persiapan.

Unggul persenjataan, Inggris menghabisi perlawanan pasukan Argentna dengan artileri angkatan laut dan darat. Setelah itu segalanya menjadi jelas betapa Argentina berhasil membangun kembali bunker beton di depat lapangan terbang.

Penemuan ini dramatis. Howitzer kehabisan amunisi. Inggris harus mengerahkan serangan jalan kaki, yang pada awalnya gagal.

Situasi berubah setelah Inggris menembakan rudal anti-tank ke lubang-lubang bunker. Setelah itu AU Inggris menyerang tentara Argentina yang kelelahan.

Inggris kehilangan 18 serdadu, Argentina 45 tewas dan 1.000 menyerah.

Kontak Info

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext

Phone: 021 780 3747

[email protected] (Marketing)

× Image