Beginiliah 'Ded-degannya' Muslim Di Negara Barat Mempersiapkan Keberangkatan Haji
Mepetnya waktu bagi jamaah haji dari jamaah dari negera-negara menimbulkan persoalan. Mereka merasa khawatir persiapannya tak cukup baik, bahkkan ada yang merasa itu bisa berarti ancaman bahwa mereka sebenarnya tak bisa berangkat haji tahun ini.
Seperti di lansir muslimmattaer.org jumlah haji asal negara-negara barat jumlahnya pada musim haji kali ini mencapai puluhan ribu orang. Pihak Saudi baru membuka rergristrasi visa haji pada 15 Juni lalu. Maka wajar jamaah haji asal negara barat, seperti Eropa, Amerika Serikat, Australia, dan banyak negara kainnya ketar-ketir tidak bisa berangkat haji ke tanah suci.
Apalai, mereka juga tahu bila pada saat ini ketika sebagian jamaah haji dari negara lain ternyata sudah berada di Saudi Arabia. Mereka beranggapan dengan adanua tenggat waktu hanya dua minggu tersisa untuk awal bulan Dzul Hijjah, dan hanya tiga minggu untuk memulai rangkaian ibadah hajii, semua telah ketidakpastian yang cukup besar bagi mereka yang ingin melakukan haji tahun ini dari negara-negara tersebut.
Bagaimana Haji Beroperasi Untuk Peziarah Dari Negara Barat Sebelumnya?
Dulu ada berbagai operator tur haji di setiap negara barat yang memiliki sejumlah visa haji tertentu. Visa dan alokasi inilah yang memberi mereka tanggung jawab dan kepercayaan besar untuk memfasilitasi perjalanan seumur hidup bagi rekan senegaranya.
Tidak seperti semua negara mayoritas Muslim, minoritas Muslim di Barat tidak dibatasi kuota haji 1.000 peziarah per juta penduduk. Mererka itu warga yang relatif sejahtera, melek huruf, dan bisa 'mobile' bergerak secara sosial. Mereka umumnya selama ini bebas menunaikan haji pada waktu yang mereka pilih.
Peziarah haji dari negara Barat juga seringkali lebih muda daripada mereka yang ada di dunia Muslim lainnya. Jumlah Muslim Inggris yang melakukan haji setiap tahun meningkat dari 759 pada tahun 1968 menjadi sekitar 25.000 pada pertengahan 2000-an.
Biasanya di negara Baray, penyelenggara haji adalah masjid atau organisasi Islam setempat, bisnis agen perjalanan yang dimiliki dan dioperasikan oleh Muslim, atau kombinasi/kemitraan antara agen perjalanan dan cendekiawan Islam. Melalui operator haji yang berbeda ini, mereka dapat menyediakan berbagai pilihan dan paket dengan mempertimbangkan kebutuhan dan preferensi bagi jamaah yang berbeda.
Maka kemudian di kenal ada kelompok biro perjalanan haji yang dikenal untuk melayani orang tua, kelompok lain menargetkan siswa atau orang yang pergi haji untuk kal pertama. Ada yang juga kelompok lain yang lain menargetkan pemimpin bisnis atau mereka yang mencari pengalaman kenyamanan/mewah. Ada juga kelompok yang melayani mazhab tertentu, sementara yang lain hanya berfokus untuk menjadikannya pengalaman yang mengubah hidup/mengangkat spiritual, dan beberapa ditujukan untuk kombinasi semua hal di atas.
Selama bertahun-tahun, mellaii mulut ke mulut, iklan, penelitian, dan kenyamanan, Muslim dari Negara Barat akan memilih paket haji pilihan mereka dengan operator haji ,masing-masing. Mereka akan mempersiapkan berbulan-bulan sebelumnya, menghadiri seminar, mengemas dan mengemas kembali tas mereka beberapa kali dengan barang tambahan setiap kali bibi atau paman yang sudah tua memberi tahu mereka tidak bisa perfi haji bila tanpa barang ini atau itu.
Akhirnya, ketika ada orang Muslim di negara Barat yang akan pergi haji, maka mereka akan berbagi kegugupan sekaloigus kegembiraan dengan orang lain. Suasana ini terjadi sejak mereka mendaftarkan nama mereka ke Operator Haji. Mereka kemudian akan menahan napas ketika menyerahkan paspor mereka dan menunggu konfirmasi visa haji mereka dikeluarkan dan proses rumit yang tidak diketahui secara historis yang menyertai pembuatannya. Mereka akan menghadiri kelas persiapan haji bersama (belajar manasik haji) dan bertemu orang lain dalam kelompok mereka. Melalui forum itulah kemudian mereka membentuk persahabatan seumur hidup.