Presiden Turki Erdogan Mampu Ajak Ukraina dan Rusia Berunding Soal Eskspor Gandum

Politik  
Presiden Rusia Vladimir Putin dan timpalannya dari Turki Recep Tayyip Erdogan di Kremlin di Moskow pada 5 Maret 2020. (Foto/AFP)
Presiden Rusia Vladimir Putin dan timpalannya dari Turki Recep Tayyip Erdogan di Kremlin di Moskow pada 5 Maret 2020. (Foto/AFP)

Belakangan ini heboh mengenai berita peran Presiden Jokowi dalam mendamaikan konflik Rusia versus Ukraina. Kehebohan ini meledak di media massa dalam negeri. Berbagai versi muncul mengenai pesan Presiden Ukraina yang disampaikan Jokowi ke Presiden Rusia. Termasuk juga soal diplomasi mengenai pembukaan pelabuhan agar kedua negara bisa amelakukan ekspors gandum dengan leluasa.

Namun keriuhan media dalam negeri itu tak bergaung di media internasional. Malah kemudian muncul bantahan dari media Ukraina yang mengutip pesan resmi dari pemerintahnya bahwa Presiden Zelensky tak memberi apa-apa kepada Presiden Jokowi ketika bertemu Putin. Menurutnya kalau Presiden Ukraina ingin memberikan pesan kepada Presiden Rusia maka akan diberikan secara langsung melalui surat resmi.

Kenyataan itu semakin menariik ketika beberapa hari lalu muncul diplomasi yang dilakukan oleh Presiden Turki. Hebatnya, dari manuver ini Rusia dan Ukraina dibantu dengan PBB, mampu untuk sepakat duduk bersama membahas dimulianya pengiriman biji-bijian yang terhenti di Laut Hitam. Berita itu ada di media Firstpost yang merupakan sebuah situs web berita dan media di Jepang.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Berita yang di muat media itu tanggal 12 Juli tahun 2022 itu berjudul 'Turkey to host Russia-Ukraine-UN grain talks as global food shortage worsens' (Turki menjadi tuan rumah pembicaraan gandum Rusia-Ukraina-PBB saat kekurangan pangan global memburuk).

Berita yang berasal dari kantor berita Prancis AFP (Agence France-Presse) tersebut selengkapnya seperti di bawah ini.

Istanbul: Turki mengatakan akan menjadi tuan rumah delegasi Rusia dan Ukraina bersama dengan diplomat PBB pada Rabu untuk membahas dimulainya kembali pengiriman biji-bijian yang terhenti di Laut Hitam.

Pertemuan empat arah dengan pejabat Turki datang dengan harga pangan di seluruh dunia melonjak karena invasi Rusia ke Ukraina.

Ukraina adalah salah satu pengekspor gandum dan biji-bijian lainnya terbesar di dunia.

Tetapi ekspornya telah diblokir oleh kapal perang dan ranjau Rusia yang telah diletakkan Kyiv di Laut Hitam.

Anggota NATO Turki telah mempelopori upaya untuk melanjutkan pengiriman biji-bijian.

Pejabat Turki mengatakan mereka memiliki 20 kapal dagang yang menunggu di Laut Hitam yang dapat dimuat dengan cepat dengan gandum Ukraina.

Menteri Pertahanan Turki Hulusi Akar pada hari Selasa mengumumkan pertemuan itu dalam sebuah pernyataan yang tidak merinci siapa yang akan mewakili masing-masing pihak.

"Delegasi militer dari kementerian pertahanan Turki, Rusia dan Ukraina, dan delegasi Perserikatan Bangsa-Bangsa, akan mengadakan pembicaraan besok di Istanbul tentang pengiriman yang aman ke pasar internasional gandum yang menunggu di pelabuhan Ukraina," kata Akar.

https://www.firstpost.com/world/turkey-to-host-russia-ukraine-un-grain-talks-amid-global-food-shortage-10902201.html

Kontak Info

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext

Phone: 021 780 3747

[email protected] (Marketing)

× Image