Sejarah

Ada Apa dengan Masa Lalu Kali Jodo?

Kali Jodo di masa lalu.
Kali Jodo di masa lalu.

Lokasi kali Jodo di Bandengan. Mencapai Bandengan dari Gedong Panjang, kalau dari arah timur.

Bandengan dari bandang, besar. Misal banjir bandang. Ada juga yang tafsirkan ini pusat penjualan ikan bandeng.

Diadatkan orang Betawi kalau malam takbiran calon mantu laki2 wajib mengantar ke rumah mertua ikan bandeng satu stél, maksudnya sepasang.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Di Bandengan juga ada Jembatan si Pitung. Ini aslinya jembatan pas 1 orang yang tak bisa dipakai verwijs, papasan, karena tak cukup lebar untuk verwijs. Siapa yang duluan injak jembatan harus diberi kesempatan.

Clash pertama Pitung terjadi disini tahun 1886. Pitung "selesaikan" orang yang memaksa verwijs. Ternyata orang itu "préman" Glodok. Dan Pitung berurusan dengan landraad, pengadilan (Lihat Margriet van Tiel, 1984).

Kali Jodo disebut begitu karena setiap perayaan Peh Cun, rangkaian perayaan Imlek, muda mudi bermain prau (perahu). Di prau pemuda ada sejumlah kue Tiong Cu Pia. Tiong Cu Pia kue dari tepung terigu yang isinya rebusan kacang hijau. Bila pemuda naksir pemudi di prau lain, maka pemuda itu timpuk 'tu cewe dengan Tiong Cu Pia. Kalau 'tu cewe tak minat dengan pemuda si penimpuk, itu Tiong Cu Pia diabaikan. Tapi kalau 'tu cewe ditimpuk lantas gumbira ati, Tiong Cu Pia dipungut dan dipakai timpuk balik 'tu cowo. Kedua prau pun menepi dan mereka berkenalan seraya cekakak cekikik. Ini namanya ketemu jodoh.

Kali jodo nama aslinya kali Angke.

Waktu pehcun di kali Angke

Kue tiongcupia saye timpukin

Jangan ngelamun kaya' orang bokè

Sudah gak jodo jangan pikirin

Boké itu artinya tak punya uang. Orang kalau boké tak bisa buat apa-apa. Sementara itu saat ini beredar prediksi 15 negara, termasuk Indonesia, ekonominya -nya terancam terpukul keras karena resesi dunia. Waduh bisa boké dong kita.penulis

Penulis: Ridwan Saidi, Budayawan Betawi dan Sejarawan.