Eksistensi Indonesia dan Perjanjian International: Dari KMB Den Haag Sampai Latma TNI-AS
Membatalkan perjanjian Internasional itu tak dapat sepihak. Dalam pengalaman bernegara, Indonesia setidaknya melakukan empat perjanjian:
1. Tahun 1949 KMB.
Konferensi Meja Bundar (KMB)diadakan di Den Haag. Dr M Hatta selaku Wapres menjadi Ketua Delegasi. Mr Moh Roem bertindak selaku juru bicara. Utusan PBB berhadir dalam KMB.
KMB antata lain menghasilakan:
1. Belanda akui kedaulatan RI
2. Indonesia harus membayar, dengan cicil, asset dan properti yang dibangun Belanda.
Butir No. 2 ditentang Bung Karno. Rapat raksasa digelar di mana-mana dan tak lupa protes pakai 'cortem', coret-coreti tembok.
Tahun 1956 sepihak BK nyatakan pembatalan KMB dan stop pembayaran cicil.
Sangat mungkin ini penyebab Bung Hatta mundur dari Wapres Desember 1956.
Tapi tahun 1969 Indonesia lanjut cicil dan usai pada era SBY 2009.
2. Tahun 1951 Mutual Security Act, MSA.
Menlu Achmad Subardjo jaman kabinet Sukiman 1951-1952, usai dilantik Menlu, Subardjo menemui Presiden USA HarryTruman di Washington.
Menlu RI Achmad Subardjo tanda tangani Mutual Security Act.
Terjadi protes di Indonesia. Tahun 1952 Kabinet Sukiman kembalikan mandat. Sukiman tak pernah batalkan MSA.
Kalau ada Latma (Latihan bersama) Garuda Shield 2021 dan 2022 dengan USA lalu meluas dengan 12 negara lain, kok ada yang heran?
Juga jangan diherankan kalau Menlu Retno berubah persepsi tentang Indo Pacific, dari komentarnya di Paris 22/2/2022 yang rada-rada khawatir, dengan sikapnya yang bersemangat dukung Indo Pacific di Pnompenh awal Agustus 2022.
3. 1952 de Javasche Bank.
De JB menegang status sebagai bank sentral di Indonesia. KMB mendelegasi pada meeting khusus pihak RI dengan de JB.
Pihak RI diwakili Mr Syafrudin Prawiranagara untuk runding dengan de Javasche Bank.
Hasil yang orang ketahui cuma Bank Indonesia (BI) jadi bank central. Javasche Bank tak beroperasi lagi.
Tapi tampaknya tidak mudah pemerintah minta Bank IndonesiaI cetak uang RI.
Menkeu Sri Mulyani beberapa kali berkata mau gelar konpers bareng dengan Gub BI, tapi tak kunjung terwujud.
4. Kesepakatan perundingan Irian Barat (Papua) 1969. Indonesis-Belanda berunding dengan ditengahi USA dan kemudian dihadiri/disaksikan PBB tahun 1969. Sebenarnya ini lanjutan proses yang dimulai era Bung Karno dan Presiden USA John F. Kennedy.
Apakah pembicaraan seru beberapa tahun terakhir disini soal Freefort dapat dipisah begitu saja dengan kesepakatan 1969?
Penulis: Ridwan Saidi, Sejarawan dan Budawan Betawi