Agama

Merdeka 1945: Kisah Rumah Laksama Maeda di Jl Imam Bonjol 1

Pasukan Inggris mengambil alih rumah Laksamana Maeda di Jakarta, pada September 1945.
Pasukan Inggris mengambil alih rumah Laksamana Maeda di Jakarta, pada September 1945.

Penculikan Bung Karno dan Bung Hatta ke Rengas Dengklok pada tanggal 16/8/45 oleh Sukarni dkk tak dapat dipahami. Yang diculik juga bingung buat apa mereka dibawa ke situ.

Akhirnya Achmad Subardjo menyusul menjemput Bung Karno dan Bung Hatta dan dibawa ke Jakarta. Karena malam harinya ada rapat penting persiapan proklamasi kemerdekaan di rumah Laksmana Maeda Jl Imam Bonjol No. 1 Jakarta.

Motif penculikan karena kelompok Menteng Raya tak mau kalau kemerdekaan itu hadiah dari Jepang. Apalagi pada 15/8/45 ada bom, yang katanya atom, jatuh di Hiroshima dan Nagasaki.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Pengaruh bom atom sampai jauh. Bahkan sesudah merdeka masih kalimat itu bekend. Pada 1950-an muncul frase nama camilan yang terbuat dari kacang, yakni kacang atom. Penganan ini terbuat dari kacang di goreng pakai terigu. Asyik. Kala itu juga menyusul berdirinya sebuah tempat belanja, Pasar Atom, yang letaknya dahulu berada di jalur Jl Raya Kwitang. Pengunjung pasar ini ramai nian kalau malam.

Pada 16 Agustus 1945 malam rapat founding fathers di Jl Imam Bonjol. Sukarni dkk tidak hadir, Apalagi rapatnya berlangsung di rumah Jepang, yakni Laksamana Maeda.

Rapat sepakati teks proklamasi yang akan dibacakan esok harinya.

Juga rapat sepakat upacara proklamasi di lapangan Ikada.

Namun setengah tengah malam, Bung Karno meminta pindahkan tempat pembacaan Proklamasi ke rumahnya di Jalan Pegangsaan 56 yang merupakan hibah dari pebisnis keturunan Arab dari keluarga Martak. Sebelumnya, sejak kembali dari Bengkulu, Bung Karno tinggal di rumah famili Bu Fatmawati. Ini sudah direncanakan sejak masih di Bengkulu.

Berita pemindahahan tempat proklamasi diketahui kalangan terbatas saja. Walikota Jakarta Dahlan Abdullah yang diangkat tahun 1943 bekerja keras menyiapkan hal-hal teknis dan kerah massa.

Akhamdulillah tgl 17 Agustus 1945 pukul 10.00 waktu Tokyo kemerdekaan Indonesia diproklamasikan.

Penulis: Ridwan Saidi, Sejarawan dan Budayawan Betawi.