Asal Usul Pasar Betawi: Dari Pangkalan Hingga Bazar asal Persia
Kegiatan jual beli setelah beredarnya alat tukar secara luas di Indonesia diiperkiran mulai terjadi pada abad VIII/IX M. Tempat jual beli awal dalam bahasa Betawi disebut pangkalan. Ada desa Pangkalan di Teluk Naga, ada Pangkalan Jati dan Pangkalan Asem di Jakarta.
Pangkalan berganti pasar pada abad X/XI M. Ini bahasa Persia. Orang Persia datang Andunusi X/XI. Relief orang Persia ada di Borobudur XI M.
Kata Pasar dan Gede berasal dari Pasargede ibukota kerajaan Persia. Orang Persia dikenal sebagai orang Gede. Banyak makam Persia disebut Ki Gede..
Sebelum gede kita gunakan kata besar. Ada toponim di Jakarta Sawah Besar dan Mangga Besar. Kemudiannya toponim dengan gede Pondok Gede dan Bojong Gede.
Hari pasar di Betawi: Rebo, Kemis, Jumahat, Minggu. Pasar Senen dari Senenan, aealnya lokasi balap kuda. Lokasi pasar sebelumnya pejagalan, semula meruoakan lapangan.
Pasar dengan time frame:
1. Pasar Boker, sebelum pagi. Lokasi selatan perempatan Pasar Rebo.
2. Pasar Pagi , Kota, setelah boker.
3. Pasar Ciplak, setelah pagi. Lokasi selatan Pasar Rebo dan Sawah Besar.
Pasar-pasar lama.
1. Pasar Majakatera, pindahan Pasar Pisang yang dibakar pengacau, litho atas.
2. Pasar Janis, Jembatan Lima. Janis flora.
3. Pasar SelEsa, nyaman, bukan SelAsa. Di Koja, Priuk.
Zona ekonomi sekitar pelabuhan berdiri IX M sesudah era kebangkitan pasar. Ini terjadi di seluruh Indonesia.
Penulis: Ridwan Saidi, Budayawan Betawi dan Sejarawan.