Anwar Abbas: Piala Dunia Sepakbola Cermin Elit dan Politisi akan Pentingnya Hormat Konstitusi

Agama  
Gaya terbang Emiliano Martinez ssat menepis tendangan penalti Belanda.
Gaya terbang Emiliano Martinez ssat menepis tendangan penalti Belanda.

Oleh: Anwar abbas, Ketua PP Muhammadiyah dan Wakil Ketua Umum MUI.

Meskipun sudah tertinggal 2-0 dari Argentina, Belanda terus memberikan perlawanan sehingga lewat kaki Wout Weghorst. Belanda kemudian mampu menggetarkan gawang Argentina sehingga Belanda bisa memperkecil kekalahannya menjadi 2 : 1.

Belanda, karena ingin menang, maka terus melakukan serangan sehingga pada saat injury time mereka akhirnya bisa melesatkan gol keduanya lewat pemain yang sama sehingga skor menjadi imbang 2:2 .

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Menurut peraturan yang ada untuk menentukan pemenang mereka harus melanjutkan pertandingan lewat perpanjangan waktu 2 x 15 menit. Dalam perpanjangan waktu mereka sama-sama tidak mampu menambah gol, sehingga berdasarkan ketentuan yang ada harus dilakukan adu penalti.

Dalam masa adu penalti tersebut Belanda dan Argentina sama-sama tegang karena dicekam oleh ketakutan gagal dan kalah dalam adu penalti. Argentina baru bisa bersorak setelah unggul dalam adu penalti sementara Belanda langsung lemas karena kalah.

Apakah Belanda tidak lagi sanggup untuk melanjutkan pertandingan ? Bukan persoalan sanggup dan tidak sanggup atau mau dan tidak mau tapi memang begitulah peraturannya. Apakah Belanda protes ? tidak, karena mereka tahu peraturan yang harus mereka junjung tinggi.

Jadi, di sini terlihat bagaimana peraturan dan ketentuan yang ada, benar-benar telah menjadi kata pemutus dan penyelesai terhadap masalah yang mereka hadapi.

Kenyataan itu, untuk itu para politisi di negeri ini seharusnya juga bisa mengambil ibrah atau pelajaran dari momentum penyelenggaraan pertandingan di putaran finall piala dunia sepakbola dunia tersebut. Hal ini karena kita sudah melihat semua yang ikut berkompetisi sama-sama ingin menang, namun juga sama-sama menghormati peraturan yang ada sehingga ajang sepakbola dunia tersebut berjalan dengan baik, aman dan lancar.

Melalui cermin dari ajang sepakbola dunia ini kita mendapat pelajaran berharga bahwa kalau kita ingin negeri kita aman, tentram dan damai maka semua pihak, terutama para politisinya. Mereka haruslah menghormati konstitusi dan atau ketentuan yang ada serta janganlah ada diantara kita dengan berbagai alasan mencoba untuk melanggarnya.

Mengapa? karena hal demikian jelas hanya akan membuat negeri ini akan terseret ke dalam kerusuhan dan kegaduhan, dan kita tentu saja tidak mau hal itu terjadi.!

Kontak Info

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext

Phone: 021 780 3747

[email protected] (Marketing)

× Image