Bangsa Indonesia Lahir 17 Agustus 1945, Sebelum itu adalah Wilayah Para Sultan!!

Sejarah  

Nama “INDUNESIA” baru “diciptakan” di Singapura bulan Februari 1850 oleh seorang etnolog autodidak asal Inggris, George Samuel Windsor Earl, dan diubah satu hurufnya, yaitu “U” menjadi “O” oleh seorang pengacara asal Skotlandia, James Richardson Logan. Indonesian dalam bahasa Inggris, sebagaimana yang dimaksud oleh orang Inggris yang menciptakan nama tersebut, adalah “penghuni kepulauan India.”

Nama tersebut diciptakan untuk memberi nama cabang ras polinesia berkulit coklat, yang menghuni kepulauan India (Indian Archipelago). Kata Indonesia berasal dari bahasa Yunani, yaitu Indos yang artinya India dan Nesos yang artinya kepulauan. Jadi Indonesia yang artinya Kepulauan India, sejak dikenal oleh para etnolog Inggris dan Jerman pada pertengahan abad 19, sampai tanggal 17 Agustus 1945 hanya merupakan pengertian geografi dan etnologi dari sebagian penghuni kepulauan India..

Nama “Indonesia” baru dikenal oleh para etnolog Belanda tahun 1917 yang keliru menyangka, “pencipta” nama tersebut adalah seorang Jerman, Adolf Bastian. Kekeliruan ini baru diketahui di Belanda tahun 1927. Nama Indonesia juga baru tahun 1917 dikenal oleh pemuda-pemuda pribumi yang berasal dari wilayah jajahan Belanda di Asia Tenggara, Nederlands Indië (India Belanda) yang melanjutkan pendidikan di Belanda, a.l. Sam Ratulangi, dr. Sutomo, Iwa Kusumasumantri, dll. Juga Suwardi Suryaningrat, yang diasingkan ke Belanda oleh pemerintah kolonial India Belanda.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Para pemuda pribumi tersebut tergabung dalam organisasi Indische Vereeniging, yang dalam bahasa Melayu (bahasa Indonesia belum ada) artinya Perhimpunan India. Mereka tidak mau menggunakan nama-nama peninggalan Belanda, sang penjajah. Karena menyangka, nama tersebut “diciptakan” oleh orang Jerman, mereka mengadopsi nama Indonesia sebagai nama bangsa yang akan dibentuk dan negara bangsa (nation state) yang akan didirikan. Indische Vereeniging didirikan pada 15 November 1908, atas prakarsa Rajiun Harahap yang berasal dari Padang Sidempuan, Sumatra Utara.

Tanggal 19 Februari 1922 nama organisasi diganti menjadi Indonesische Vereeniging, yang dalam bahasa Melayu artinya Perhimpunan Indonesia. Tahun 1924, nama organisasi resmi memakai bahasa Melayu menjadi Perhimpunan Indonesia. Tahun 1925 Perhimpunan Indonesia, menetapkan bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia, yang akan menjadi bahasa persatuan bangsa yang akan dibentuk. Tahun 1925 Perhimpunan Indonesia juga mengeluarkan pernyataan politik yang kemudian dikenal sebagai Manifesto Politik Perhimpunan Indonesia. Majalah organisasi yang bernama “Hindia Putera” diganti menjadi “Indonesia merdeka.” Ini merupakan “Pernyataan Perang” yang dilakukan di Belanda, di negeri penjajah.

Kontak Info

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext

Phone: 021 780 3747

[email protected] (Marketing)

× Image