Dari Guruan Telor Hingga Eksodus ke Kuala Lumpur: Aceh Tak Ada Pesta Perayaan Tahun Baru?

Budaya  

Kembali soal perayaan tahun baru di Aceh, dalam dua hari ini diberitakan Aceh sepi dari perayaan tahun baru. Ya benar! Pemerintah kabupaten/kota tegas melarang warga untuk tidak mengadakan pesta penyambutan tahun baru karena tidak relevan dengan kearifan lokal.

Namun sudah menjadi kebiasaan umum di Aceh, sebelum pergantian tahun baru tiba banyak warga Aceh yang "eksodus" ke Medan. Di sana mereka bebas menikmati suasana pesta tahun baru tanpa berpikir akan dirazia "Polisi syariah".

Dalam masyarakat Aceh urban ada sebuah anekdot yang "satire" tentang kota Medan. Saya kadang tersenyum mendengarnya. "Mulai hari Senin sampai Jumat, puluhan ton telur dari Medan masuk ke Aceh, tapi di akhir pekan, hari Sabtu dan Minggu, ratusan "telur" Aceh yang masuk ke Medan."

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Bila dicermati pada ujung tahun kemarin, banyak juga warga Aceh berkunjung ke Kuala Lumpur. Mereka selain ingin melihat kemeriahan tahun baru di sana, tidak sedikit sesudahnya yang mendatangi rumah sakit-rumah sakit untuk check up kesehatan.

Lain lagi kisah dua ponakan saya yang tinggal di Banda Aceh, mereka sengaja terbang ke Jakarta untuk menikmati suasana tahun baru. Dalihnya mereka ingin menonton Timnas Garuda yang melawan Thailand. Tapi selesai even bola, mereka tidak buru-buru balik ke Aceh, malah larut dalam kemeriahan tahun baru di Bundaran Hotel Indonesia. Itupun saya pantau lewat IG mereka.

Negri Aceh asal saya memang unik, lucu dan menyenangkan!

Kontak Info

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext

Phone: 021 780 3747

[email protected] (Marketing)

× Image