Kamus Besar Bahasa Indonesia Harus Pisahkan Arti Kata Bajingan dan Bajing
Mahadesainer merangkap Mahaguru Kejawen saya, Begawan Bambang Waluyo, memperluas wawasan pandang kebudayaan Bhinneka Tunggal Ika selaras peribahasa “Lain Padang, Lain Belalang”.
Beliau memberikan informasi bahwa di samping sebagai sebutan bagi para kusir gerobak sapi di Yogyakarta, ternyata Bajingan juga merupakan nama sebuah mahakarya kuliner panganan tradisional berasal dari Temanggung, Jawa Tengah.
Di kota sejuk, Temanggung istilah Bajingan sama sekali tidak bersifat buruk. Begawan Bambang Waluyo berkisah tentang masa kanak-kanak beliau di Temanggung sebagai penggemar setia panganan bernama Bajingan.
Keyakinan Begawan Bambang dibenarkan oleh Mbah Goggle melalui pemaknaan Wikipedia, sebagai berikut:Bajingan adalah sebuah makanan yang terbuat dari singkong atau ketela pohon.
Cara membuatnya adalah singkong dipotong, direbus, dan kemudian ditambahkan irisan gula merah dan pandan. Panganan tersebut merupakan makanan khas yang berasal dari Temanggung, Jawa Tengah.
Semoga kenyataan etnolinguistik kebudayaan luar biasa multi-kompleks dan multi-makna ini dapat menjadi perhatian tim kerabat kerja penyusun Kamus Besar Bahasa Indonesia. Mereka harus segera menunaikan tugas-kewajiban memisahkan pemaknaan kata Bajingan dari kata Bajing.