Zat Kimia Perdamaian: Efek Linangan Air Mata Wanita Membuat Pria Kurang Agresif?

Budaya  
Perempuan menangis.
Perempuan menangis.

Untuk pertama kalinya, para peneliti menggunakan pengukuran perilaku, pencitraan otak, dan biologi molekuler untuk menguji bagaimana bahan kimia tidak berbau dari air mata manusia mempengaruhi manusia. Begitu hasil penelitian dari peneliti Rachel Nuwer. Selengkapnya begini tulisannya:

Ketika seseorang mulai menangis, seringkali orang lain merasakan empati dan perhatian. Namun alasan biologis mengapa kita menangis bisa lebih dari sekadar membangkitkan rasa belas kasihan. Air mata sendiri tampaknya berperan sebagai zat kimia pembawa perdamaian antara pria dan wanita, demikian temuan penelitian baru.

Air mata wanita berfungsi mengurangi agresi pada pria yang berada cukup dekat untuk mencium bau saluran air, menurut temuan yang dipublikasikan di PLOS Biology dan dikonfirmasi melalui studi perilaku manusia, pencitraan otak, dan biologi molekuler. Para peneliti berspekulasi bahwa air mata dari orang yang bukan perempuan kemungkinan besar memiliki efek serupa, namun hal ini belum diuji.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Makalah baru ini menunjukkan bahwa alasan mendasar mengapa wanita menitikkan air mata emosional adalah “untuk menyampaikan sinyal kimia yang menurunkan agresi,” kata Shani Agron, salah satu penulis utama studi tersebut, yang ia lakukan untuk gelar doktoralnya di bidang neurobiologi di Weizmann Institute. Sains di Israel. (Agron telah lulus.) “Kami percaya ini adalah mekanisme yang dimiliki banyak mamalia.”

Kontak Info

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext

Phone: 021 780 3747

[email protected] (Marketing)

× Image