Kisah Amangkurat yang Brutal Membunuh Beratus Wanita dengan Membiarakan Mati Kelaparan
Pada masa pemerintahan Raja Mataram Sunan Amangkurat Mas I ada seorang isterina 'bernama Nyai Mas Malang'. Dia begitu dicintai Sunan sehingga bisa meminta apa saja dari sang raja ini.
Melalui catatan Speelman yang dikutip H J de Graaf dalam buku 'Runtuhnya Istana Mataram' diketahu bila pada suatu ketika isteri sang raja, Ratu Malang meninggal. Sunan menjadi sangat sedih sehinga membuat ia mengabaikan segala masalah kerajaan. Ia seperti kehilangan segalanya.
Setelah pemakaman Ratu Malang, diam-diam sang Sunan kembali ke makam isterinya tanpa diketahui seorang pun. Anehnya, mungkin karena besarnya rasa cinta kepada puteri Ratu Malang ini, Sunan sampai tak bisa menahan diri. Dia ikut masuk ke dalam kuburan dan membaringkan diri di sisi jenazah sang puteri tersebut.
Kepergian Sunan ke makan isteri yang diam-diam itu membuat kerajaan kalang kabut. Para wanita lain yang ada du Istana menjadi kebingungab, Mereka hanya bisa mengatakan,"Baginda hilang dan tidak dapat ditemukan di mana pun."
Setelah dicari kian kemari akhirnya ditemukan keberadaan sang Sunan. Ternnyata dia memang ditemukan 'dalam kubur dekat jenazahnya isterinya yang sudah berbaiu busuk.' Pangeran Purbaya yang menemukannya hampir saja tak bisa pergi dari tempat itu, dan mengajaknya kembali ke istana.
Tidak lama kemudian setelah kembli di istn, Sunan kemudian memerintahkan agar 43 orang selirnya, sekalipun sama sekali tidak bersalah atas kematian isterinya itu "ditahan di suatu tempat tertentu tanpa diberi makan dan minum, dan siapa saja yang kelaparan, dipaksa makan sesama mereka sampai mati:
Setelah itu, kepada selir yang masih hidup, raja kemudian bertanya,''Mengapa ia tidak matu juga?.
Selir menjawab pendek,"hamba tidak tahu baginda?"
Lalu Sunan menjawab:"Baiklah. Tetapi kau akan menyusul isteriku yang sudah mati."
Setelah berkata seperti itu kepada selir yang masih hidup, Sunan mengeluarkn perintah agar dia dikubur hidup-hidup di sebelah makam permaisurinya. Selain selir-selir ini ternyata masih ada 350 orang lagi yang melayang jiwanya akibat peristiwa itu.