Politik

Perang Gaza Israel Terkini: Iran Eksekusi Intelejen Mossad, 40 Persen Penduduk Gaza Terancam Kelapar

Perempuan Palestina terduduk menangis di depan  pemukimannya yang hancur.
Perempuan Palestina terduduk menangis di depan pemukimannya yang hancur.

Dampak manusia

- Kementerian Kesehatan Gaza telah mengumumkan melalui Telegram bahwa 20 pasien akan diizinkan melakukan perjalanan ke luar wilayah kantong yang terkepung untuk mendapatkan perawatan darurat di Mesir, berangkat melalui penyeberangan Rafah pada Jumat pagi.

- Serangan Israel menghantam sebuah bangunan tempat tinggal dekat rumah sakit Kuwait di kota Rafah selatan Gaza. Setidaknya 20 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, tewas, menurut kesaksian kru Al Jazeera di dekatnya.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

- Marwan al-Hams, direktur Rumah Sakit Abu Youssef Al Najjar di Rafah, mengatakan bahwa mereka yang terluka dalam serangan ini perlu segera dibawa ke luar negeri untuk mendapatkan perawatan. Dia mendesak agar lebih banyak bantuan dan bahan bakar diizinkan masuk ke Gaza.

- Sementara itu, di Gaza utara, serangan udara militer Israel menghantam sekelompok warga sipil di kota Beit Hanoon pada hari Kamis, kantor berita Palestina Wafa melaporkan.

- Sejauh ini, 30 orang dilaporkan tewas dalam serangan Israel di kamp pengungsi Nuseirat dan Maghazi di Gaza tengah, koresponden Al Jazeera Hani Mahmoud melaporkan.

- Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA) telah memperingatkan bahwa tidak cukup bantuan yang masuk ke Jalur Gaza yang terkepung, menyebabkan 40 persen penduduknya “berisiko kelaparan” sementara Israel menghambat aliran pengungsi Palestina yang terkepung. membutuhkan bantuan ke daerah kantong yang terkepung.

- Kantor berita yang berafiliasi dengan peradilan Iran, Mizan, mengatakan pada hari Jumat bahwa Iran mengeksekusi empat “penyabot” yang terkait dengan dinas intelijen Mossad Israel.

- Militer Israel telah menyelesaikan penyelidikan atas pembunuhan tiga tawanan Israel, dan mengatakan bahwa insiden tersebut dapat dicegah namun tindakan disipliner tidak akan diambil terhadap tentaranya karena tindakan tersebut tidak bermaksud jahat.