Penjajahan Israel terhadap Palestina Dosa Politik Kotor Inggris (Bag.1)
Dr Al Chaidar Abdurrahman Puteh
Dosen Antropologi, Universitas Malikussaleh, Lhokseumawe, Aceh
Teori "Survival of the friendliest" adalah sebuah teori yang mengatakan bahwa sebuah negara atau peradaban dapat bertahan dan tidak punah jika mereka mampu menjalin hubungan yang baik dengan negara atau peradaban lain.
Menurut teori ini, kerjasama, diplomasi, toleransi, dan saling menghormati adalah kunci untuk mempertahankan eksistensi dan kemakmuran. Sebaliknya, konflik, permusuhan, isolasi, dan diskriminasi —sebagaimana dipertontonkan oleh negara Israel secara kasat mata kepada warga dunia— akan mengancam kelangsungan hidup dan menyebabkan kepunahan.
Teori ini didasarkan pada bukti-bukti sejarah dan ilmiah yang menunjukkan bahwa negara atau peradaban yang bersahabat dengan tetangga dan mitra mereka cenderung lebih stabil, sejahtera, dan berpengaruh daripada yang bermusuhan atau menutup diri.
Teori "Survival of the friendliest" pertama kali diperkenalkan oleh David Moodie. David Moodie (2000) membahas tentang bagaimana faktor-faktor sosial dan emosional dapat mempengaruhi kinerja investasi.
David Moodie berpendapat bahwa investor yang memiliki hubungan baik dengan manajer dana, rekan kerja, dan klien akan lebih mampu mengatasi stres, mengambil risiko, dan beradaptasi dengan perubahan pasar. David Moodie juga menunjukkan beberapa contoh dari sejarah dan penelitian psikologi yang mendukung gagasan ini.
Teori Moodie ini menarik karena memberikan perspektif baru tentang pentingnya keterampilan interpersonal dalam dunia keuangan. Moodie juga memberi manfaat bagi para pembaca yang ingin meningkatkan kualitas hubungan mereka dengan para pemangku kepentingan dalam industri investasi.
Teori ini membahas tentang bagaimana kerjasama dan kepercayaan dapat meningkatkan kinerja dan kesejahteraan di sektor pensiun.