Berlomba Pada Garis Garis Strat Berbeda: Apa Arti Perolehan Anies Baswedan 25 ?
Oleh: Alex Runggeary, Penulis dan Peneliti Politik.
Pada malam itu seperti biasa para tamu penting dari kalangan politisi berkumpul dan berdiskusi tentang hal-hal penting yang berhubungan langsung dengan situasi terkini Inggris sehabis Perang Dunia ke-2. Inggris dalam masa transisi tak menentu.
Seseorang diantara mereka lalu memanggil pelayan yang sedang melayani mereka, "Mr. Darlington izinkan saya mengajukan beberapa pertanyaan kepada Mr. Stevens. Kiranya ia dapat menjawab sesuai dengan pemahamannya". Ia kemudian meminta perhatian para tamu itu. Mr. Stevens adalah - Pelayan Kepala - di Darlington Hall, satu bangunan besar dan luas, ditanah lapangan luas milik tuan Darlington yang biasa digunakan untuk penginapan dan pertemuan-pertemuan penting.
"Tuan - tuan sekalian, saya akan mengajukan beberapa pertanyaan kepada Mr. Stevens. Dan mari kita dengar bersama, apa jawabannya".
Para tetamu itu berpaling berfokus pada tamu itu. Iapun mengajukan tiga pertanyaan, dan setiap pertanyaan itu dijawab oleh Mr Stevens dengan sopan, "Saya mohon maaf tuan, tetapi saya tidak dalam kapasitas untuk menjawab pertanyaan tuan".
Ketiga pertanyaan itu untuk mengetahui bagaimana pendapat Mr. Stevens tentang situasi politik negeri Inggris akhir akhir ini. Mr. Stevens pada saat itu serupa dengan - sampling acak - pada survey umumnya.