Sejarah

Dari Mana Asal Tentara Bayaran Dalam Kekhalifahan Islam?

Pasukan elit Janissari di Kesultanan Ottoman sedang berlatih. Sebagian mereka adalah terdiri dari para budak dari negara yang menjadi koloni Ottoman. (ilustrasi)
Pasukan elit Janissari di Kesultanan Ottoman sedang berlatih. Sebagian mereka adalah terdiri dari para budak dari negara yang menjadi koloni Ottoman. (ilustrasi)

Lalu dari manakah anggota tentara bayaran itu berasal? Jawabnya, ada dua kelompok besar tentara bayaran milik Kekhalifahan Fatimiyah. Pertama, adalah resimen kulit hitam atau Zawila.

Anggota legiun tentara ini mereka beli dari pasar budak yang pada saat itu bayak bermunculan di Afrika, terutama di pusatnya yang berada di dekat Danau Chad.

Kelompok tentara bayaran kedua, adalah divisi yang anggotanya berasal dari Eropa Sakalaba atau yang kerap dipanggil dengan sebutan Bangsa Slavia. Bangsa ini memang saat itu bernasib sangat malang.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Sebagai bangsa termiskin di Eropa Timur, mereka akhirnya harus menjadi budak untuk bertahan hidup. Bahkan, kata slav, yang berarti budak awalnya merujuk kepada bangsa ini. Para penguasa Fatimiyah mendapatkan tenaga mereka dengan membelinya dari pasar budak yang berada di sekitar wilayah Italia.

Sebagi tentara bayaran kemampuan bertempur mereka jelas tak perlu diragukan lagi. Baik bangsa Slav maupun Zawila sudah lama terkenal sebagai bangsa yang jago bertempur.

Kekuasaan Faitimiyah ini kemudian memanfaatkan kemampuan mereka untuk menaklukan berbaga wilayah, seperti Sisilia (948 M, Mesir (969 M), dan Sijilmasat serta Fez pada tahun 978 M. Mereka menyerbu tempat itu dengan kekuatan pasukan yang jumlahnya mencapai 100 ribu orang.