Politik

Hentikan Israel, Indonesia Bisa Ikuti Langkah Yaman

Rumah saki Indonesia di Gaza.
Rumah saki Indonesia di Gaza.

Oleh Affan Ramli, Pengajar Pedagogi Kritis dan Alumni IIUM

Delegasi Hamas diberitakan telah tiba di Kairo pada Hari Minggu (3/3) untuk putaran akhir perundingan gencatan senjata. Israel malah memboikot perundingan itu. Perundingan gencatan senjata ini dimediasi tiga negara: Mesir, Qatar, dan Amerika Serikat.

Sekilas, Israel tampak keras kepala. Wajar saja, toh negara-negara Islam pendukung Palestina kebanyakan omong doang. Membela Palestina setengah hati. Nyaris hanya Yaman, satu-satunya negara sejauh ini yang memberi pukulan kuat secara militer menekan Israel mengakhiri perang. Sisanya, cuma milisi-milisi poros perlawanan dukungan Iran.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Kunci permainannya tidak terletak di tangan Iran. Keras kepala Israel dapat diubah oleh negara-negara dari kekuatan Sunni, seperti Turki, Kerajaan-kerajaan Arab teluk, Pakistan, dan Indonesia.

Bila negara-negara Sunni ini bisa komit dan konsisten bergerak seperti Aljazair saja, gencatan senjata di Palestina bisa tercapai dalam waktu lebih cepat. Lebih dari itu, bahkan Palestina bisa menggapai kemerdekaannya dalam waktu tidak lama lagi asalkan Turki, Arab Saudi, Pakistan, dan Indonesia bersepakat mengikuti langkah Yaman.