Sejarah

Kisah Misionaris Kristen di Istanbul Pada Zaman Ottoman Kala Ramadhan (bag 1)

Para tukang perahu di dekat Tanduk Emas Istanbul pada awal tahun 1900. Mereka menjaga meriam yang ada di perahunya untuk di tembakan ke udara ketika waktu Maghrib tiba di bulan Ramadhan.
Para tukang perahu di dekat Tanduk Emas Istanbul pada awal tahun 1900. Mereka menjaga meriam yang ada di perahunya untuk di tembakan ke udara ketika waktu Maghrib tiba di bulan Ramadhan.

Pada tahun 1840, Horatio Southgate, seorang misionaris Kristen berusia 28 tahun dari AS, mengunjungi wilayah Ottoman mengikuti perintah uskup agungnya. Dia dikejutkan oleh suara meriam pada tanggal 8 Desember siang, yang mengumumkan keesokan harinya sebagai Ramadhan.

Melalui tulisannya, Southgate melontarkan observasi cerdik tentang kehidupan di Istanbul, pusat komersial yang ramai, terutama saat Ramadhan.

“Bazar tetap terbuka dan bisnis terus berjalan, meski aktivitas dan semangatnya tidak seperti yang diharapkan,” tulisnya dalam salah satu memoarnya.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

“Efek puasa yang melelahkan dan sifat musim ini menekan aktivitas dan usaha sekuler. Semua ini menjadikan puasa, sejauh keadaan memungkinkan, sebagai waktu untuk tidak melakukan aktivitas fisik. Orang yang beriman menghabiskan sebagian besar waktunya di masjid, atau membaca Al-Quran. Alquran di rumah”.