Wisata

Kisah Ruth Lee Berjemur di Pantai Miami Usai Pengeboman Jepang ke Pearl Harbour

Ruth Lee berjemur di Pantai Miami sembari mengibarkan bendera kaum nasinonalis Tiongkok (kini bendera Taiwan).
Ruth Lee berjemur di Pantai Miami sembari mengibarkan bendera kaum nasinonalis Tiongkok (kini bendera Taiwan).

Inilah kisah Ruth Lee, seorang nyonya rumah di sebuah restoran Cina ketika memilih cara untuk menghabiskan hari liburnya pada tanggal 15 Desember 1941. Kala itu dia berjemur di pantai Miami, seperti kebiasaannya.

Sangat berbeda dari rutinitas biasanya, Ruth Lee kini selalu membawa bendera Tiongkok untuk memastikan bahwa orang yang menontonnya berjemur di pantai tidak salah mengira dia adalah keturunan Jepang.

Tindakan pencegahan ini dia lakukan setelah serangan dahsyat pada tanggal 7 Desember 1941. Saat itu ratusan pesawat Jepang menjatuhkan bom ke pangkalan angkatan laut Amerika di Pearl Harbor, yang disebut Presiden Franklin D. Roosevelt sebagai "tanggal yang akan dikenang," bagi rakyat Amerika Serikat. Ini karena serbuan bala tentara Jepang itu mengakibatkan kematian lebih dari 2.300 orang Amerika.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Ketakutan Ruth Lee disebut keturunan Jepang kala itu dapat dimengerti. Ini karena pada tanggal 19 Februari 1942, Presiden Roosevelt kemudian memerintahkan penahanan hampir 120.000 orang keturunan Jepang, di antaranya sekitar 80.000 adalah warga negara Amerika sejak lahir.

Foto tersebut menampilkan bendera Nasionalis Tiongkok, yang, setelah revolusi Komunis, menjadi lambang Nasionalis Tiongkok dalam pengasingannya ke Taiwan. Bendera ini terus berfungsi sebagai bendera resmi Taiwan hingga saat ini.