Tolak Kebijakan Biden Soal Israel, Petugas HAM Deplu AS Kembali Mengundurkan
Annelle Sheline, seorang analis Timur Tengah yang mempromosikan hak asasi manusia atas nama pemerintah Amerika Serikat, menjadi staf terbaru di Departemen Luar Negeri AS yang meninggalkan jabatannya karena menentang kebijakan Presiden Joe Biden mengenai Israel.
Sheline mengumumkan pengunduran dirinya dalam sebuah wawancara dengan Washington Post pada hari Rabu, ketika jumlah korban tewas resmi di Gaza mencapai 32.490 sejak 7 Oktober dan Program Pangan Dunia telah memperingatkan bahwa kelaparan di wilayah kantong tersebut akan segera terjadi.
“Saya tidak dapat melakukan pekerjaan saya lagi,” kata Sheline kepada surat kabar tersebut. “Mencoba mengadvokasi hak asasi manusia menjadi mustahil.”
Pengunduran diri Sheline menyusul pejabat Departemen Luar Negeri lainnya, Josh Paul, seorang direktur di Biro Urusan Politik-Militer, yang mengundurkan diri pada bulan Oktober tahun lalu, dan pejabat Departemen Pendidikan Tariq Habash, seorang warga Amerika keturunan Palestina dan orang yang ditunjuk secara politik oleh Biden, yang mengundurkan diri pada bulan Januari. .
Berbicara kepada Al Jazeera, Habash mengatakan keputusan Sheline untuk pergi menggarisbawahi bagaimana posisi Amerika Serikat baik di dalam maupun luar negeri telah berkurang di tengah perang di Gaza.
“Tidak mengherankan jika ada orang yang mencoba melakukan pekerjaan penting dan kritis terkait hak asasi manusia di Departemen Luar Negeri, namun merasa tidak mampu melakukan tugasnya,” ujarnya.
“Tidak mengherankan jika [Sheline] merasa satu-satunya cara agar dia dapat memberikan dampak adalah dengan hengkang, karena dalam hampir enam bulan kami tidak melihat adanya perubahan substantif dalam kebijakan, dan pengaruh kami di kancah internasional tampaknya terpecah belah. hari itu,” katanya.