Sejarah

Filosofi Ki Hadjar Peletak Dasar Merdeka Belajar

Ki Hajar Dewantara.
Ki Hajar Dewantara.

Oleh: Dr Faozan Amar, Direktur Eksekutif Al Wasath Institute dan Dosen FEB UHAMKA.

Setiap tanggal 2 Mei, bangsa Indonesia merayakan Hari Pendidikan Nasional. Hari nasional ini ditetapkan melalui Keppres No. 316 Tahun 1959 tanggal 16 Desember 1959, bertepatan dengan hari lahir Ki Hadjar Dewantara, untuk menghormati jasa-jasanya terhadap dunia pendidikan, yang diperingati setiap tahun.

Ki Hadjar Dewantara, merupakan tokoh pelopor pendidikan di Indonesia dan pendiri lembaga pendidikan Taman Siswa, yang berjuang secara gigih menentang kebijakan diskriminasi pendidikan penjajah Belanda, yang hanya memperbolehkan anak-anak kelahiran Belanda atau orang kaya yang bisa mengenyam bangku pendidikan. Akibat kritiknyatersebut, menyebabkan ia diasingkan ke Belanda.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Dalam pandangan Ki Hadjar Dewantara (2013), Pendidikan merupakan segala usaha untuk mewujudkan pertumbuhan budi pekerti (batin dan karakter), pikiran (pengetahuan) dan jasmani (tubuh) peserta didik.

Menurutnya, pendidikan merupakan tuntunan di dalam hidup tumbuhnya anak-anak, maknanya untuk tercapainya sebuah keselamatan dan kebahagiaan sebagai individu dan bagian dari masyarakat yang setinggi-tingginya maka kekuatan kodrat yang tumbuh pada anak-anak perlu untuk dituntun atau dengan kata lain perlu dibimbing (Astriani & samsuri, 2018).

Ki Hadjar Dewantara (2009) juga menerangkan bahwa salah satu usaha inti untuk memberikan nilai-nilai kebatinan yang muncul pada masyarakat yang memiliki sikap kebudayaan kepada pewaris kebudayaan, bertujuan untuk memajukan dan mengembangkan kebudayaan itu sendiri ke arah hidup kemanusiaan dinamakan sebagai pendidikan.