Panjat Pinang: Diciptakan Belgia, Dimodifikasi Prancis, Dibawa Daendels ke Hindia Belanda (bag 1)
Panjat Tiang, Panjat Pinang
Orang Belanda menyebutnya Mastklimmen, yang artinya pendakian tiang atau panjat tiang. Pribumi lebih suka menamakannya panjang pinang. Kedua penyebutan punya latar sejarah.
Emanuel van Meteren, dalam Nederlandtsche Historie, menulis; tiang-tiang besar dilumasi, dan hadiah-hadiah berharga ditempatkan di atasnya pada festival perdamaian yang diikuti berbagai bangsa di Antwerpen -- saat ini kota di Belgia -- di bulan April 1559.
Seratus tahun kemudian, tepatnya tahun 1660, seorang penjual buah di pasar Bruges -- kini Brugge, sebuah kota di Belgia -- mempersembahkan tiang kapal untuk permainan panjat pada perayaan perdamaian resmi.
Pada akhir abad ke-17, masih menurut Van Meteren, panjat tiang merupakan hiburan populer yang selalu ada dalam program pekan raya desa. Di kota-kota, festival -- dengan acara panjat tiang untuk menambah kemeriahan -- diadakan di lingkungan kelas pekerja.
Namun, puncak keemasan panjat tiang di Eropa terjadi di era Napoleon Bonaparte. Di Belanda, yang saat itu diduduki Prancis, pemanjat tiang tampil berkelompok dengan seragam warna-warni.