Detik-Detik Menuju Puncak Pertaruhan Demokrasi dan Konstitusi
‘Pembajakan’ Golkar
Skenario mencampakkan konstitusi dan hukum berjalan seiring dengan ‘pembajakan’ partai Golkar. Airlangga sebagai Ketua Umum tiba-tiba mundur. Munas Golkar yang rencananya diselenggarakan Desember 2024 dipercepat menjadi 20 Agustus 2024. Bahlil yang notabenenya bukan kader partai muncul sebagai calon Tunggal. Ia dengan mudah terpilih secara aklamasi. Tidak ada proses demokrasi ditubuh partai.
Dalam sejarah Golkar pasca reformasi, tidak pernah Golkar semudah ini ditaklukan, mengingat statusnya sebagai partai besar penyokong demokrasi dan dihuni banyak tokoh nasional.
Bagi Gerindra, merestui ‘pembajakan’ Golkar ini menyimpan bara politik. Tidak selamanya Golkar dibawah Bahlil sebagai orangnya Jokowi akan berjalan seiring dengan kepentingan Gerindra kedepan. Bisa jadi keduanya akan terlibat pertarungan yang justru menyulitkan pemerintahan Prabowo kedepan.
Sementara bagi Golkar jelas ini adalah perjudian besar yang mempertaruhkan nasib partai. Perlu diingat bahwa Golkar adalah salahsatu partai yang terinstitusionalisasi dengan baik. Golkar tidak pernah bergantung dengan figure. Siapapun ketua umumnya tidak pernah berpengaruh terhadap perolehan suaranya dalam pemilu.