Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Siti Julaeha

Membangun Pendidikan Berkualitas

Eduaksi | 2025-03-04 16:15:33

Pendidikan merupakan pilar utama dalam menciptakan generasi unggul yang berdaya saing tinggi. Untuk mewujudkan pendidikan berkualitas, diperlukan peran serta seluruh elemen, terutama tenaga pendidik yang memiliki integritas dan keteladanan. Guru tidak hanya bertugas menyampaikan ilmu pengetahuan, tetapi juga menjadi sosok panutan bagi peserta didik.

Oleh karena itu, sebagai seorang Guru ASN, dalam melaksanakan tugasnya tidak terlepas dari pedoman perilaku yang ada dalam Core Values ASN BerAKHLAK yang merupakan nilai-nilai inti yang menjadi panduan seorang ASN dan merupakan akronim dari Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif.

Integritas sebagai Pondasi Utama

Integritas adalah kunci dalam membangun kepercayaan dalam dunia pendidikan. Seorang guru yang memiliki integritas akan selalu menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran, tanggung jawab, dan profesionalisme dalam menjalankan tugasnya. Integritas juga berarti konsistensi dalam mengajarkan nilai-nilai moral kepada peserta didik, sehingga mereka tumbuh menjadi individu yang berkarakter kuat.

Dalam Core Values ASN BerAKHLAK, integritas merupakan salah satu perwujudan dari implementasi nilai “akuntabel”. Sebagaimana disebutkan dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2023 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN), akuntabel yaitu bertanggung jawab atas kepercayaan yang diberikan, yang salah satu kode perilakunya meliputi: melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, disiplin, dan berintegritas tinggi.

Dengan integritas yang tinggi, seorang pendidik dapat menciptakan lingkungan belajar yang sehat dan kondusif. Kejujuran dalam memberikan penilaian, transparansi dalam komunikasi, serta sikap adil terhadap semua peserta didik adalah bentuk nyata dari integritas seorang guru. Pendidikan yang berlandaskan integritas akan melahirkan generasi yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki moral dan etika yang baik.

Contoh kongkrit dan integritas sebagai pondasi utama seorang guru dapat ditemukan dari situasi berikut:

1. Menjaga kejujuran dalam penilaian :

Seorang guru yang memiliki integritas akan memberikan penilaian yang adil dan objektif kepada semua siswa, tanpa memihak atau memberikan nilai berdasarkan hubungan pribadi. Misalnya jika ada siswa yang dekat dengan guru, guru harus tetap memberikan nilai yang objektif berdasarkan kemampuan siswa tersebut, bukan karena kedekatan mereka.

Kadang saya juga mengalami setiap kenaikan kelas ada saja orang tua siswa suka memberikan bingkisan dengan harapan anaknya lebih diperhatikan. Disitulah integritas seorang guru dipertaruhkan antara menerima dan tidaknya.

2. Memberikan teladan yang baik :

Guru dengan integritas akan menjadi contoh bagi siswanya dalam kehidupan sehari – hari. Misalnya, guru selalu datang tepat waktu, mematuhi peraturan sekolah, dan menunjukkan sikap jujur serta menghargai orang lain. Ini mengajarkan siswa tentang pentingnya disiplin, kejujuran, dan tanggung jawab.

3. Menghindari Plagiarisme :

Guru yang berintegritas tidak akan menyalin atau mengambil karya orang lain tanpa izin, baik dalam tugas – tugas mereka atau materi yang mereka ajarkan. Jika menggunakan referensi dari pihak lain, guru akan selalu memberi kredit yang sesuai dan tidak mencuri karya orang lain.

4. Menerima kesalahan dan memperbaiki diri :

Jika seorang guru melakukan kesalahan dalam tugasnya. Misalnya dalam memberikan penjelasan atau keputusan, guru tersebut akan mengakui kesalahan tersebut dan berusaha memperbaikinya. Ini menunjukan integritas dalam hal bertanggung jawab atas tindakannya.

5. Transparansi dalam komunikasi :

Guru yang berintegritas akan selalu terbuka dan transparan dalam komunikasi dengan orang tua siswa, kolega, serta siswa itu sendiri. Mereka tidak menyembunyikan informasi yang penting dan selalu berusaha memberikan informasi yang jujur, meskipun itu mungkin tidak selalu mudah.

Keteladanan dalam Proses Pembelajaran

Keteladanan adalah metode pembelajaran yang paling efektif. Guru yang memberikan contoh baik dalam kehidupan sehari-hari akan lebih mudah diikuti oleh peserta didik. Sikap disiplin, kerja keras, tanggung jawab, serta empati terhadap sesama adalah nilai-nilai yang bisa diteladani dari seorang pendidik.

Dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2023, keteladanan bisa dikatakan sebagai perwujudan dari implementasi nilai “kompeten”. Dimana disebutkan bahwa kode perilaku nilai “kompeten” meliputi: meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu berubah, membantu orang lain belajar, dan melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik.

Ketiga kode perilaku tersebut menunjukkan bahwa agar guru bisa menjadi teladan bagi peserta didik atau muridnya, maka harus terus berupaya dalam mengembangkan kompetensi diri serta dapat membantu orang lain belajar.

Peserta didik cenderung meniru perilaku yang mereka lihat setiap hari. Oleh karena itu, seorang guru harus selalu menunjukkan sikap positif dalam setiap interaksi di dalam maupun di luar kelas. Dengan menjadi role model yang baik, guru dapat membentuk karakter peserta didik yang berakhlak mulia dan siap menghadapi tantangan di masa depan.

Contoh keteladanan dalam proses pembelajaran yaitu, seorang guru yang selalu datang tepat waktu, menunjukan sikap disiplin dan berbicara dengan sopan, akan mencontohkan perilaku yang baik kepada siswa. Siswa cenderung meniru sikap tersebut dalam kehidupan sehari – hari mereka. Keteladanan ini membangun rasa hormat dan kedisiplinan dalam pembelajaran. Guru harus menjadi role model bagi siswanya.

Sinergi antara Guru, Sekolah, dan Masyarakat

Untuk mencapai pendidikan berkualitas, dibutuhkan sinergi antara guru, sekolah, dan masyarakat. Sekolah harus memberikan dukungan penuh kepada tenaga pendidik dalam mengembangkan kompetensinya. Selain itu, peran serta orang tua dan masyarakat dalam mendukung proses pendidikan juga sangat penting. Lingkungan yang positif dan harmonis akan memperkuat nilai-nilai integritas dan keteladanan yang diajarkan di sekolah.

Dalam core values ASN BerAKHLAK, kata sinergi merupakan bagian dari pengertian nilai “kolaboratif”, yaitu membangun kerja sama yang sinergis.

Contoh konkrit sinergi antara guru, sekolah dan masyarakat dalam kehidupan sehari – hari bias dilihat dalam kegiatan program parent-teacher meeting (pertemuan orang tua dan guru ). Pada pertemuan ini guru memberikan laporan tentang perkembangan akademik dan perilaku siswa di sekolah, sementara orang tua bisa memberikan informasi mengenai kondisi anak di rumah.

Membangun pendidikan berkualitas tidak hanya bergantung pada kurikulum yang baik, tetapi juga pada karakter tenaga pendidik yang berintegritas dan mampu menjadi teladan. Dengan memadukan kedua aspek ini, pendidikan di Indonesia dapat mencetak generasi yang unggul, bermoral, dan siap berkontribusi bagi bangsa dan negara.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image