Konvoi Besar Tentara Rusia Sepanjang 40 Mil Kini Mengepung Kyiv
Gambar satelit sekitar lima jam lalu menunjukkan konvoi militer besar Rusia di utara ibukota Ukraina, Kyiv, yang membentang sekitar 40 mil.
Ukraina telah dengan gagah berani bertempur di setiap inci tanah sejak dimulainya invasi Rusia Kamis lalu, tetapi Vladimir Putin mengerahkan lebih banyak persenjataan dan pasukan ke dalam pertempuran.
Kyiv dan kota-kota lain telah dikepung dengan penembakan dan pertempuran jalanan tetapi Rusia telah berjuang untuk membuat terobosan yang signifikan.
Sekarang konvoi sepanjang 40 mil, yang dilaporkan oleh perusahaan swasta AS, menunjukkan bahwa mungkin ada lebih banyak pertempuran di hari-hari depan.
Maxar Technologies memublikasikan gambar-gambar itu dan juga mengatakan pengerahan pasukan darat tambahan dan unit helikopter serang darat terlihat di Belarus selatan, kurang dari 20 mil di utara perbatasan Ukraina.
Tentara Rusia telah berusaha untuk mengepung ibukota Ukraina sementara dilaporkan ada kelompok penyabot di kota yang berusaha untuk menggulingkan Volodymyr Zelenskyy.
Ukraina telah menerima persenjataan dari Barat untuk membantu mempertahankan diri.
Dan Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba mengatakan pada hari Selasa bahwa Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken telah menawarkan negaranya lebih banyak dukungan dalam bentuk sanksi dan senjata.
"Saya menggarisbawahi bahwa Ukraina mendambakan perdamaian, tetapi selama kami berada di bawah serangan Rusia, kami membutuhkan lebih banyak sanksi dan senjata. Menteri meyakinkan saya akan keduanya. Kami mengoordinasikan langkah lebih lanjut."
Korban meningkat di kedua sisi dengan bangunan diledakkan di kota-kota Ukraina dan tentara Rusia tewas dengan tank diledakkan dalam perlawanan keras.
Duta Besar Ukraina untuk Amerika Serikat mengatakan Rusia telah menggunakan bom vakum pada Senin dalam invasinya ke Ukraina.
"Mereka menggunakan bom vakum hari ini, yang sebenarnya dilarang oleh konvensi Jenewa," kata Duta Besar Oksana Markarova setelah pertemuan dengan anggota parlemen Amerika.
"Kehancuran yang coba ditimbulkan oleh Rusia di Ukraina sangat besar,'' katanya.
Bom vakum menggunakan oksigen dari udara sekitarnya untuk menghasilkan ledakan suhu tinggi, biasanya menghasilkan gelombang ledakan dengan durasi yang jauh lebih lama daripada ledakan konvensional.