Kekerasan Kepada Muslim Tatar Oleh Joseph Stalin Kini Diulangi oleh Vladimir Putin.
Mengapa Muslim Tatar Kriema di Ukraina enggan bergaung dengan Rusia? Ternyata jawabnya sangat panjang. Ini terkait dengan pengalaman etnis Tatar Krimea menjadi korban penggusuran leluhur mereka dari pemimpin Soviet Joseph Stalin dari tanah airnya.
Peristiwa pengusiran Muslim Kriema itu terjadi pada 18 Mei 1944. Saat itu ada perintah langsung Komite Pemerintah Pertahanan Uni Soviet yang disetujui oleh Joseph Stalin, Petugas NKVD (KGB) telah mengoordinasi untuk melakukan operasi yang bertujuan mengusir seluruh populasi Tatar di Krimea ke daerah terpencil di Asia Tengah.
Pada malam itu, sekitar 250 ribu orang termasuk orang tua, wanita dan anak-anak dipaksa masuk ke dalam gerbong yang dirancang untuk membawa ternak. Sebanyak 7.900 di antaranya tidak pernah sampai ke tujuan karena kondisi yang tak layak, kurangnya pasokan dasar dan penyebaran penyakit yang cepat.
Dan dari 46,2 persen dari warga Muslim Kriema yang dipindahkan, mereka binasa selama dua tahun pertama hiduap dalam pengasingan. Pengasingan itu berlangsung selama 43 tahun. Baru pada tahun 1987 kala Presiden UniSoviet dijabat Mikhail Gorbachev dengan gerakannya yang disebut 'Glasnost', Tatar Krimea diizinkan kembali ke rumah mereka.
Pada tahun yang sama, 1987, Mejlis, yang mewakili satu badan perwakilan eksekutif tertinggi Tatar Krimea dibentuk. Tatar merupakan penduduk asli Krimea, sebuah semenanjung yang dikelilingi oleh Laut Hitam dan Laut Azov di Ukraina, dan tidak banyak diketahui oleh banyak orang. Namun, mereka merupakan salah satu negara Muslim paling kuno di Eropa.
Tatar krimea merupakan keturunan dari banyak kelompok etnis berbeda yang berkumpul di Semenanjung Krimea. Tauri, Skhtia, Sarmatia, Alans, Greeks, Goth, Roman, Khazar, Pecheneg, Italia, Circassian dan bangsa Turk. Merekalah yang telah mempengaruhi perkembangan Tatar Krimea.
Maka, memang butuh berabad-abad untuk mengkonsolidasikan kesatuan etnis yang begitu beragam dalam satu bangsa Tatar Krimea. Faktor-faktor yang terkonsolidasi adalah, pertama-tama, wilayah bersama, bahasa Turki, dan Islam. Sekarang ada lebih dari lima juta Tatar Krimea, kebanyakan dari mereka tinggal di Ukraina, Turki dan Asia Tengah.
Dan sejak Kemerdekaan Ukraina pada 1991, mayoritas Tatar Krimea yang dideportasi telah kembali di bawah program repatriasi yang didukung pemerintah. Ini terdiri dari 12 persen dari keseluruhan populasi di Krimea.
Selanjutnya, pada 12 Desember 2015, Parlemen Ukraina mengeluarkan resolusi yang mengakui penggusuran 1944 sebagai genosida. Kemudian menyatakan 18 Mei sebagai Hari Peringatan bagi para korban genosida Tatar Krimea.
Selanjutnya, pada April 2019, Majelis Rakyat Tatar Krimea menyerukan kepada Parlemen dan Pemerintah PBB untuk mengakui Genosida Orang Tatar Krimea. "Pada Maret 2014, semenanjung Krimea dianeksasi oleh Federasi Rusia. Komunitas internasional, termasuk Malaysia, tidak mengakui aneksasi itu," menurut pernyataan majelis itu.
Maka di setiap tanggal 18 Mei 1944 bagi warga Tatar akan selalu memiliki tempat khusus dalam sejarah panjang kejahatan mengerikan, dan kekejaman yang dilakukan oleh rezim Soviet. Dan kini perilaku itu dilakukan oleh negara utama pecahan Uni Soviet, Rusia. Dahulu dilakukan oleh Presiden Stalin, kini dilakuan oleh Presiden Putin.