Survei LSI Denny JA: Mayoritas Rakyat Menentang Penundaan Pemilu dan Presiden Tiga Periode
Politik
Penundaan pemilu dan perubahan masa jabatan presiden menjadi tiga kali ditentang rakyat sangat kuat. Akibatnya, bila tetap nekad dilakukan maka akan menjadi penentangan yang militan dan punya potensi besar melahirkan rusuh sosial.
Kenyataan itu merupakan hasil survei dari Lingkaran Survei Indonesia (LSI) pimpinan Dr Denny JA."Rata nasional publik penentang penundaan pemilu persentasenya mencapai 68,5 persen. Dan, rata-rata nasional publik penentang presiden mencapai 70,3 persen,'' begitu hasil survei LSI yang dirilis hari ini, di Jakarta (10/2/2022).\
Bukan hanya itu dari hasil survei LSI terlihat bila mayoritas pemilih Jokowi di Pilpres 2019 menentang penundaan pemilu. Yang sangat setuju/setuju penundaan itu persentasenya hanya 34,7 persen saja. Sedangkan yang tidak setuju/sangat tidak setuju mencapai 58 persen.
''Bila dibandingkan dengan pemilih Prabowo-Sandiaga Uno pada pilpres 2019, para penentang penundaan pemilu itu semakin besar. Penentang penundaan pemilu tersebut mencapai 83 persen Sedangkan yang setuju dan sangat setuju pemilu ditunda hanya 6,8 persen,'' begitu tulis rlis LSI.
Akibat dari kenyatan hasil survei tersebut, isu penundaan pemilu dan presiden tiga periode dipastikan akan menjadi 'layu sebelum berkembang'. Kenyataan lainnya partai politik yang ada di parlemen mayoritas tidak menghendakinya, yakni komposisinya mencapai 82 persen. Sedangkan yang mendukungnya hanya mempunyai kekuatan dengan persentasi minimun, yakni hanya 17,74 persen. Dan partai pendukung ini adalah hanya PKB dan PAN saja.
''Ancaman lain bila pemilu tetap ditunda dan masa periode presiden diperpanjang sampai tiga periode adalah mereka yang mendukungnya akan dicap oleh rakyat sebagai 'musuh rakyat' dan pengkhianat reformasii,'' begitu salah satu kesimpulan akhir dan rekomendasi dari LSI.
Terpopuler
-
#1
-
#2
-
#3
-
#4
