Lion on The Desert: Simpati Indonesia Untuk Pejuang LIbya yang Letihkan Penjajah Eropa
Lion of the dessert adalah julukan bagi pejuang Tripoli, nama dahulu Libya belum bekend, yang memimpin perlawanan rakyat mengusir penjajah Itali. Ini diangkat ke layar perak dengan bintang Anthony Quinn dan Irene Pavaz.
Sidi Omar meletihkan penjajah salah satu negara Eropa, Italia. Karenanya namanya menyeruak ke dunia Islam. Sidi Omar akhirnya pada tahun 1931 tertangkap, dan dijatuhi hukuman mati.
Muslimin Indonesia membakar produk Itali. Yang ada cuma tarbus, pici merah berkuncir hitam. Banyak saudara-saudra keturunan Arab yang suka memakai pici ini. Made in Italy.
Kok yang dibakar cuma tarbus? Saat itu muslimin di Jawa yang punya mobil made in Italy tidak ada.
Berita ini sampai ke telinga seorang kaya di Bengkulu, ia juga pengurus Muhamadiyah setempat. Namanya Abdul Karim Oei Tjeng Hien. Karim Oei bersahabat dengan Mr Johan Muhamad Tjai kelahiran Bengkulu yang masuk Rechtshoge School, Batavia. Mr Johan juga aktivis Jong Islamieten Bond yang ditugaskan Mr Kasman, selaku Ketua, menghadiri Kongres Pemuda II tahun 1928. Mr Johan Muhamad Tjai tanda tangani Sumpah Pemuda.
Karim Oei bersimpati berat atas perjuangan muslimin di Jawa. Mobilnya yang made in Italy dia bakar.
Ketika hal ini saya tanya pada pak Karim Oei, ia merespons tenang, Benar saudara, mobil itu baru saya beli!
**** Penulis Ridwan Saidi, Politisi Senior, Sejarawan, dan Budayawan Betawi.