Politik

Di Pesisir Selatan Kebumen Jawa Tengah, Rakyat Terus Menjerit Kelangkaan Minyak Goreng

Stok minyak goreng di sebuah warung di pesisir Selatan Jawa Tengah (22/02/2022)..Pada rak bagian bawah ketersediaan minyak goreng tinggal 11 buah. Harganya pun mencapai Rp 53.000 per kemasasan. Minyak gorfeng curah masih menghilang.
Stok minyak goreng di sebuah warung di pesisir Selatan Jawa Tengah (22/02/2022)..Pada rak bagian bawah ketersediaan minyak goreng tinggal 11 buah. Harganya pun mencapai Rp 53.000 per kemasasan. Minyak gorfeng curah masih menghilang.

Menjelang Ramadhan masyarakat di pesisir Kebumen Selatan terus mengeluhkan soal ketersediaan minyak goreng. Kalaupun ada harganyna sangat mencekik leher mereka. Minyak goreng di berbagai warung rakyat menyatakan harga minyak goreng kemasan dua kilogram mereka jual Rp 53 ribu rupiah. Perbedaan harga ini sangat jauh bila dibandingkan beberapa bulan silam sebelum heboh kelangkaan minyak goreng. Harga waktu itu minimal setengah dari harga sekarang.

''Saya beli dari penjual grosir sudah mencapai Rp 53 ribu per kemasan 2 kilogram. Saya belinya Rp 52 ribu. Lalu saya jual Rp 53 ribu. Untung seribu saja,'' kata ibu Harun di Kebumen (22/2/2022).

Meski barangnya mahal, lanjutnya, stok barang pun terbatas. Kami hanya bisa beli dari grosir maksimal 20 bungkus saja.''Jadi kini kalau minyak goreng ada di warung erbstoknya minim. Begitu datang barang, maka tak lama kemudian habis. Warga terpaksa beli dengan harga mahal karena terdesak berbagai kebutuhan. Ini kan menjelang Ramadhan. Akan ada banyak acara untuk menyambutnya. Banyak Slametan hingga 'munggahan'."

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

''Untuk minyak goreng curah yang biasa dikonsumsi warga kini menghilang dari pasaran. Dan kini warga pun timbul rasa khawatir bila beli minyak goreng curah. Warga paham dalam situasi minyak goreng langka, mereka khawatiir kalau beli minyak goreng curah. Takut dicampur macam-macam,'' katanya.

Sementara penjual kerupuk yang biasanya keliling kampung, Suwiji, mengatakan dalam dua pekan terakhir dia terpaksa menghentikan penjualan daganganya. Ini karena minyak goreng mahal.

''Barangnya kan juga tidak ada mas. Baik minyak goreng kemasan atau curahan. Dalam dua pekan terlahir saya tidak mengantar kerupuk ke warung-warung mas. Tunggu minyak gorengnya murah dahulu,'' tegasnya.

Di berbagai warung rakyat di kawasan tersebut, harga eceran minyak goreng beragam. Kalau grosir besar ada yang masih jual Rp 48.000. Tapi di grosir lain hanganya mencapai Rp 52 ribu.

''Mas mau pesan berapa. Satu dus atau dua dus. Minyak goreng memang masih langka mas. Stok barang juga masih terbatas,'' kata seorang penjaga toko grosir barang kebutuhan sehari-hari.