Agama

Kemeriahan Khataman Alquran Warga Nahdliyin Menjelang Ramadhan

santri menyimak kitab klasik dari kiai pengasuh pondok pesantren dengan cara 'bandungan' selama bulan Ramadhan.
santri menyimak kitab klasik dari kiai pengasuh pondok pesantren dengan cara 'bandungan' selama bulan Ramadhan.

Ramadhan bagi kaum Muslim merupakan bulan istimewa yang selalu ditunggu-tunggu. Di kalangan warga Nahdliyin misalnya aneka acara disiapkan. Dari acara tahlilan 'munggahan' hingga khataman Alquran.

Nagi kalangan santri Ramadhan punya tradisi bisa membaca aneka macam kitab klasik secara 'Bandungan' atau maraton sampai jelang pekan terakhir bulan Ramadhan. Para kiai atau lurah pondok (santri senior) membaca kitab klasik secara terbuka.

Para santri --lazimnya yang belajar di pondok pesantren salafiyah atau 'klasik', akan menyimak di serambi masjid dengan duduk di depan meja kecil. Kesempatan itu dilakukan semenjak usai Subuh hingga menjelang Dhuhur), pasca sholat 'Ashar' hingga jelang Maghrib, dan pasca shoalat Tarawih hingga menjelang tengah malam.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Untuk kalangan anak-anak, menjelang Ramadhan biasanya dipakai sebagai hari untuk menggelar acara 'Khataman Alquran.' Sebelum pandemi acara ini sangat meriah karena digelar ada malam hari dengan pawai obor keliling kampung. Sedangkan dimende masa pandemi yang kini konon sudah mendekati akhir, acara khataman Alquran mulai berjalan meriah meski dilangsungkan di tengah siang hari.

Pada acara itu devile drum band dari pemuda Ansor memeriiahlan suasana. Dan jua ada tarian kuda yang ditunggani santri peserta khataman. Para santri kecil peserta khataman di arak-arak keliling kampung denan mobil gandeng yang lazim ada di obyek wisata.

Berikut ini kemeriahan acara pawai khataman Alquran di kalangan warga Nahdliyin: