Kisah Indonesia yang Kuyup Mistis: Hantu 'Pocong Kejut' Ternyata Mampu Cegah Corona?
Indonesia memang negeri yang masyarakatnya sangat kuyup dengan mistik. Terakhir adalah fenomena pawang hujan yang konon dibayar ratusan juta untuk menahan air dari langit turun. Masyarakat tampak percaya, padahal rekayasa cuaca sudah dilakukan oleh TNI Angkatakan Udara beserta lembaga terkait lainnya. Meski begitu tetap banyak yang percaya bahwa pawang itu ampuh.
Padahal kritikan memenuhi aksi pawang hujan tersebut. Seorang wartawan senior yang kini menjadi tokoh agama di Bali pun mengkritiknya. Bila di Bali perilaku pawang yang pamer aksi mencegah hujan sangat tak biasa."Pawang di Bali tak akan 'show of' begitu. Mereka selalu duduk dibelakang layar. Tidak keliling-keliling membunyikan genta yang biasa dipakai di ritual agama umat Hindu','' katanya dalam perbicangan di WAG penulis 'Satu Pena'.
''Lagi pula pawang itu terlihat sosoknya belum 40 tahun. Kalau di kalangan umat Hindu Bali orang yang memimpin sebuah ritual itu harus minimal 40 tahun. Usia di bawah itu ritual tak bisa dilakukan. Permintaan doanya dipastikan gagal. Dan keunikan lain, si pawang mandalika beraksi ketika hujan turun. Padahal pawang hujan beraksi ketika hujan belum turun,'' ungkapnya.
Terlepas dari pomelik itu, apa pun sebutannya 'orang Indonesia' tak bisa lari dari mistik. Ini sangat jelas tampak pada munculmnya berbagai kisah dan pengalaman pribadi orang yang menyebutnya para pencinta alam pendaki gunung yang kini beredar di Youtibe. Aneka cerita mistis berhamburan. Dan yang menontonnya luar biasa: mencapai jutaan viewer. Bahkan, saat ini menjadi trend youtube.
Tapi dari semua itu, ada satu kisah menarik yang membuat kepercayaan sekaligus ketakutan masyarakat Indonesia bernilai postitif. Kisah ini mengutip sebuah berita yang beberapa lalu ditayangkan kator berita Prancis: Reuters. Kisahnya tentang warga Kepuh yang lebih takut hantu dari pada Covid-19. Kisah itu seperti ini:
KEPUH, Indonesia (Reuters) - Desa Kepuh di Indonesia baru-baru ini dihantui oleh hantu sosok putih misterius melompat ke arah orang yang lewat tanpa curiga, kemudian meluncur di bawah langit bulan purnama.
Mengapa hantu bermunculan? Jawabnya. ternyata perangkat sebuah desa di pulau Jawa itu telah mengerahkan sejumlah "hantu" untuk berpatroli di jalan-jalan, Mereka berharap takhayul kuno akan membuat orang tetap berada di dalam rumah dan aman dari virus corona.
“Kami ingin tampil beda dan memberikan efek jera karena pocong itu seram dan menakutkan,” kata Anjar Pancaningtyas, ketua karang taruna desa yang berkoordinasi dengan polisi tentang inisiatif inkonvensional untuk mengkampanyekan social distancing di tengah merebaknya virus corona.
Dikenal sebagai "pocong", sosok hantu biasanya terbungkus kain kafan putih dengan wajah bedak dan mata berbingkai kohl (kehitaman). Dalam cerita rakyat Indonesia mereka mewakili jiwa orang mati yang terperangkap.
Tetapi ketika mereka pertama kali mulai muncul bulan-bulan pandemik itui, mereka memiliki efek sebaliknya. Alih-alih berhasiil menahan orang ke luar rumah untuk hindari corona, mereka malah berbondong ke luar rumah untuk melihat penampakan sekilas hantu pocong itu.
Maka, melihat fenomena hantu malah membuat warga penasaran, penyelenggara sejak itu mengubah taktik. Mereka meluncurkan patroli pocong kejutan, dengan sukarelawan desa berperan sebagai hantu. Akhirnya dengan cara ini lumayan berhasil. Warga tak malah penasaran berbondong ke luar rumah melihat hantu. Pocong hanya muncul sesekali saja.
“Sejak 'pocong kejut' muncul, orang tua dan anak-anak tidak keluar rumah,” kata warga Karno Supadmo, “Dan orang-orang tidak akan berkumpul atau tinggal di jalan setelah salat magrib.”