Teringat 'Ngebekasin' Ketika Putin dan Banyak Kepala Negara Suka Omel-omelin.

Politik  
Presiden Rusia Vladimir Putin.
Presiden Rusia Vladimir Putin.

Seorang jurnalis di media ibu kota mewartakan keterangan Kementerian Pertahanan Rusia bahwa Rusia menganggap perang fase I ke Ukraine selesai, dan mereka focus di kawasan perbatasan di daerah yang bernama Donbass yang katanya dikuasai separatis.

Keterangan Kemenhan Rusia didahului dengan pertukaran tawanan perang sebelumnya.

Ini adalah gencatan senjata sepihak dari Rusia. Selama lebih sebulan mereka gempur habis-habisanan berbagai kota di Ukraine tanpa mampu menguasainya.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Maka berduyun-durun datang relawan dari negara barat. 1500 rudal anti pesawat dari Jerman pun telah tiba di Ukraina.

Beberapa relawan (volunteers) mengatakan kedatangan mereka ke Ukraine ongkos sendiri. Tujuan berperang dengan Rusia? hanya For fun. Kami enjoi perang dengan Rusia. Entah apa ini ditanggapi tentara Rusia?

Rusia akan menerima serangan balik. Putin tak bisa berbuat semaunya. Negara barat lazimnya sebelum hajar negara yang dianggap musuh omong dulu dengan mereka. Presiden France Macron telah bertemu Putin di Morkow beberapa hari lalu.

Dapat dimengerti kenapa Menhan Rusia di-omel-omeli Putin. Inilah yang menyebabkan Menhan kena serangan jantung..

Memang sekarang lagi musim Kepala Negara ada yang suka omel-omeli menterinya. Hal yang tak lazim ini dalam adat Betawi disebut ngebekasin. Orang yang mau meninggal dunia biasa berucap atau berlaku yang tak lazim. Kadang-kadang suka manjat-manjat, apa saja.

Kemenhan Rusia mengatakan alasan menghentikan perang dengan Ukraine karena kekuatan Ukraine sudah lemah. Ini tak perlu dibahas, namanya juga omongan orang kéok.

Yang Rusia tak dapat menghindar harus bayar ganti rugi akibat serangan yang mereka lakukan lebih sebulan ke Ukraine. Rusia juga menghadapi sanksi lain karena tak nenaati resolusi PBB tentang penghentian perang. Putin sendiri harus menghadapi sidang International Crimanal Court karena dia didakwa penjahat perang. Artinya pas Putin keluar wilayah Rusia dia akan di-gép International Police.

Karena itu dapat dipahami keterangan Dubes Rusia di Jakarta yang tak tuntas menanggapi rencana undangan Indonesia untuk Putin berhadir di KTT G-20 November mendatang di Bali.

Mestinya pihak Indonesia mengindahkan seruan Presiden Joe Biden agar Indonesia tidak berpihak. Mestinya juga Indonesia tanggapi RRC yang kelojotan karena TNI dan US Army akan latihan bersana di area Indo Pacific.

Pepatah kuno bilang diam itu emas tapi dalam diplomasi Internasional diam tidak dimungkinkan. Kata anak-anak pengajian kalau diam melulu bisa-bisa disangka ijma' sukuti, setuju dengan cara diam. Just speak out, men. Ojo meneng wae!

Indonesia harus merapihkan politik luar negerinya karena perubahan konstelasi kekuatan politik dunia akibat serangan Rusia ke Ukraine. Dunia menuju kekuatan yang monopolar. Perang di Ukraine membuktikan Rusia bukan super power seperti di-idam2kan RRC ketika perang bermula. Perubahan dunia patut kita syukuri.

Maka latihan bersama TNI dan US Army di area Indo Pacific harus disambut dengan rasa bangga. RSaidi

Kontak Info

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext

Phone: 021 780 3747

[email protected] (Marketing)

× Image