Melayu Bahasa Serumpun: Bahasa di Jakarta Sebelum Melayu (1)
Untuk menyambut kesepakatan bersejarah Indonesia-Malaysia tanggal 1 April 2022 bahwa Melayu bahasa Serumpun (Indonesia, Malaysia, Singapura, Vietnam, Thai, Khmer, Brunei, TimTim, Philippine, kecuali Laos). Tulisan saya dua nomor berturut-turut ini ambil tema bahasa Melayu.
Sejauh yang saya ikuti sukses ini berkat perjuangan pihak Malaysia sejak sidang-sidang ASEAN tahun 1970-an. Alhamdulillah kini berhasil.
Melayu bahasa Serumpun suatu langkah awal menuju pembentukan identitas regional Indo Pacific.
Bahasa jejak sejarah. Bahasa mengalir melalui zona ekonomi dan migrasi.
Zona ekonomi bandar Sunda Kalapa befungsi sejak IX M. Para pebisnis sebelum masuk Andunisi stop over Kedah dulu. Pada XIV M mereka masuk Andunisi stop over Malaka, Malaysia.
Sebelum kedatangan bangsa-bangsa luar mulai abad X SM, orang Jakarta omong apa?
Berikut sejumlah kata yang saya.kumpulkan:
Kléndér: keluar gua
Sekot: masuk gua
Ngebak: mandi
Modol: buang hajat besar
Molor: tidur
Tatah: Jalan
Lebok; makan
Uyup: minum
Brojol: beranak
Ngegojot: mati
Ngabu: bakar (masak). Ngabu asal kata apuy, metatesis p dgn b.
Bang: memanggil
Déprok: dufuk
Bo: menghuni
Rong: melihat
Lio: sarang/tempat
Pol: pohon
Berék: teriak.
Toahong: native
Liang: lubang.
Phrase dilagukan:
Ramba té rata
Terbuka, yang mulia, semangat
Ja lolo ja
Ja é mantok
Menjauhlah hai cantik
Pergilah menjauh
Phrase Egypt untuk mengusir burung
Ulluk-uluk ujan gedé
Anak kambing mau mandé
Phrase Melani memanggil hujan karena anak kambing cari induknya
Sampai dengan era river basin pengaruh bahasa belum lagi Melayu.
Setelah IX M pengaruh Melayu deras.
Sampai periode ini tak ada diksi pra Melayu yang terkait infrastruktur sex.
*** Penulis: Ridwan Saidi, Politisi Senior, Budayawan Betawi, dan Peminat Sejarah.