Eskalasi Konflik Rusia-Ukraina Terus Naik, Eropa Terancam Perang dan Kembali ke Zaman Batu Bara
Krisis dan perang Eropa tampaknya siap melanda benua Eropa yang sejak tahun 1945 tak pernah mengalami perang kembali. Saking lamanya tak berperang terkesan orang Eropa sudah melupakan apa itu perang. Padahal dalam tahun-tahun sebelum 1945, semenjak dahulu Eropa adalah benua yang terbiasa mengalaminya. Pertikaain perang Eropa penyebabnya bisa dari apa saja, dari soal agama, politik, krisis ekonomi, pangan, dan lainnya.
Nah, kini perang di Eropa tampaknya sudah di depan mata seiring belum redanya perang Ukraina versus Rusia. Bahkan perang ini kini semakin memunculkan eskalasi. Terakhir misalnya, Inggris siap meluncurkan dana kepada Ukraina untuk melawan Rusia dengan jumlah bersar. Kelompo Eropa dan Amerika yang tergabung di G7 sudah bertemu. Mereka pun menyatakan siap menggelontorkan dana dalam jumlah besar. Khusus untuk menghadang pengaruh China yang merupakan kawan dekat Rusia mereka bahkan siap menggelontorlkan dana pembangunan hingga 8000 miliar dolar AS.
Terus menaiknya ketegangan akibat Perang Ukraina-Rusa --dan sudah imbasnya terasa di kawasan Asia Tenggara-- Badan Energi International (IEA) pun sudah mengingatkan Eropa harus bersiap menghadapi kemungkinan terjadinya krisis yang lebih parah. Ini karena Rusia akan menutup keran gas pada musim dingin. Bila ini terjadi sangat fatal. Eropa akan kembali ke zaman batu bara lagi. Pasokan gas dipastikan akan menghilang dari negara-negara Eropa. Imbasnya Eropa kembali ke zaman batu, di mana tak tersedia energi listrik yang memadai. Ini makin memusingkan karena Eropa sudah lama tak lagi mempergunakan pembangkit listrik berbahan bakar batu bara.