Agama

Salman Rusdhie: Ayat-Ayat Setan, Fatwa Khoemeini, Hingga Lagu Hits Legenda Rock Godbless

Penulis novel Ayat-Ayat Setan Salman Rushdie dirawat setelah dia diserang selama kuliah di Chautauqua Institution di Chautauqua, New York, AS [Joshua Goodman/AP Photo] Diterbitkan Pada 12 Agustus 2022

Salman Rushdie berdarah India, yang tulisannya sempat menyebabkan ancaman pembunuhan dari Iran pada 1980-an, ditikam saat hendak memberikan kuliah di negara bagian New York barat daya. Ini terjadi akibat dia menulis novel 'Ayat-Ayat Setan' yang menghina Nabi Muhammad Saw dengan menyebutnya sebagai sosok Mahound. Kala itu Rusdhie mendapat fatwa hukuman mati dari legenda tokoh ulama pemimpin Revolusi Iran, Ayatollah Sayyid Ruhollah Musavi Khomeini atau Ayatollah Khoemeini.

Semenjak masa itu, yakni sudah berlangsung hampir 40 tahun lalu, Salman bersembunyai di Inggris. Bahkan dia mendapat pengawalan khusus, Setiap pergi ke manapun dia didampingi penjaga. Apalagi kala itu Iran memberikan hadiah sangat besar bila ada orang yang berhasil membunuh Salman Rusdi.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Pada hari-hari terakhir ini, apa yang ditakutkan oleh Salman Rushdie dan para pelindungnya terjadi. Dalam berita yang dilansir 'Aljazeera.com' Polisi New York menyatakan terjadi aksi kekeran kepadanya. Polisi mengkonfirmasi bahwa Rushdie ditikam "setidaknya sekali di leher, dan setidaknya sekali di perut" pada hari Jumat (waktu Amerika Serikat), setelah seorang penyerang menyerangnya dan seorang pewawancara.

Penegakan hukum mengidentifikasi tersangka pada Jumat malam sebagai Hadi Matar, 24 tahun, dari Fairview, New Jersey.

"Tuan Rushdie diterbangkan ke pusat trauma lokal dan saat ini masih menjalani operasi," kata Mayor Polisi Negara Bagian New York Eugene Staniszewski kepada wartawan Jumat sore. Dia menambahkan bahwa para pejabat tidak memiliki "indikasi motif" pada tahap penyelidikan yang "sangat awal" ini.

Kantor berita Reuters mengutip juru bicara Rushdie beberapa jam sebelumnya yang mengatakan bahwa dia menjalani operasi tanpa memberikan rincian. Gubernur New York Kathy Hochul juga mengatakan Rushdie masih hidup dan "mendapatkan perawatan yang dia butuhkan di rumah sakit setempat".