Sejarah Membuktikan Panglima DI/TII Kartosuwiryo Berpidato Tiga Kali Dalam Konggres Pemuda 1928
Ada yang terlupa --entah sengaja dilupakan-- dalam sejarah Indonesia. Hal itu adalah fakjta bahwa 'imam' gerakan Darul Islam dan Tentara Islam Indonesia (DI-TII) ternyata ikut serta dalam Konggres Pemuda II pada tahun 1928. Konggres inilah yang melahirkan apa yang kita sebut dan diperiangati hari ini dengan 'Sumpah Pemuda'.
Tak hanya ikut dalam acara konggres itu, Kartosuwiryo yang kala itu menjadi aktivis mahasiswa Jong Islamaten Bond bahkan sampai pidato sebanyak tiga kali. Kala itu Kartosuwiryo sebenarnya sahabat Bung Karno namun berbeda haluan politik. Dia memilih ideologi politiok Islam dan Bung Karno memiliah Marhaen.
Namun akan keduanya sama, yakni sama-sama murid HOS Cokroaminoto tokoh pendiri Sarikat Islam. Antara Karto dan Soekarno penah tinggal satu rumah di rumah Cokro di Surabaya.
Kisah ini terungkap dalam cerita mendiang budayawan Betawi Ridwan Sadi. Kala itu, di awal dekade 1980-an, di diminta Abdul Gafir menulis tentang apa saja yang terjadi di Konggres Pemuda II 1928. Ridwan mencari fakta sejarah peristiwa itu melalui dokumen dan notulen rapat konggres tersebut.
Almarhum Ridwan Saidi bercerita begini;