Tak Usah Kaget Bila Umat Islam Indonesia Taati Boikot Produk yang Diduga Berafliasi dengan Israel
Memang mengejutakan ketika hasil survei Universitas Islam Negeri Jakarta menyatakan 95 persen umat Islam mentaati seruan boikot produk yang pro Israel. Akibatnya terlihat nyata. Restoran dan gerai makanan terkenal yang merupakan francise dari luar negeri terlihat sepi.
Adanya seruan bokoit ini ternyata hal serius. Apalagi di Indonesia, rupanya ada banyak produk turunan yang diduga terafiliasi dari negara Yahudi itu. Bahkan, menurut Badan Pusat Statistik (BPS), selama periode Januari – September 2023, Indonesia mengimpor produk Israel mencapai USD14,4 juta.
Data survei dari Pusat Studi Fatwa dan Hukum Islam (Pusfahim) dari Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta beberapa waktu lalu pun telah menunjukkan tingkat kepatuhan masyarakat yang sangat tinggi terhadap fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang mendukung perjuangan Palestina. Fatwa Nomor 83 Tahun 2023 ini,. Pada fatwa ini salah satunya imbauan agar umat Islam menghindari transaksi produk yang terafiliasi dengan Israel.
Menurut hasil riset, sebanyak 95 persen responden menyatakan bersedia menaati fatwa tersebut.
Peneliti Pusfahim UIN Jakarta, Musa Wardi, dalam acara Peluncuran Hasil Riset dan Seminar Nasional Fatwa dan Tanggung Jawab Kemanusiaan di Auditorium UIN Jakarta, menyatakan,
"Fatwa MUI memiliki daya terima yang sangat tinggi di tengah masyarakat. 95 persen responden menyatakan menaati dan melaksanakan fatwa MUI." kata Peneliti Pusfahim UIN Jakarta, Musa Wardi, dalam acara Peluncuran Hasil Riset dan Seminar Nasional Fatwa dan Tanggung Jawab Kemanusiaan di Auditorium UIN Jakarta.
Studi yangdilakukan melalui survei itu berfokus pada Fatwa MUI nomor 83 Tahun 2023 tentang Dukungan Terhadap Perjuangan Palestina. Survei dilakukan pada 1.014 responden yang dipilih secara acak melalui formulir Google. Hasilnya menunjukkan tingkat kepercayaan masyarakat sebesar 95 persen dengan margin kesalahan sekitar 1,79 persen.