Agama

Nomokrasi dan Islamophobia: Akar Prasangka Buruk Terhadap Islam (Bagian 2)

Penggambaran pertempuran Ascalon tahun 1099 pada abad ke-19, kemenangan besar pasukan Kristen dalam Perang Salib Pertama. (foto: Wikimedia)
Penggambaran pertempuran Ascalon tahun 1099 pada abad ke-19, kemenangan besar pasukan Kristen dalam Perang Salib Pertama. (foto: Wikimedia)

Oleh: DR Al Chaidar Abdurrahman Puteh, Departemen Antropologi, Universitas Malikussaleh, Lhokseumawe, Aceh

Halliday mengkritik buku A Fundamental Fear karya Bobby Sayyid yang merupakan salah satu buku pertama yang mencoba untuk memberikan analisis teoretis tentang Islamofobia.

Halliday menilai bahwa buku tersebut memiliki beberapa kelemahan, seperti menggunakan terminologi yang tidak jelas dan ambigu, mengabaikan perbedaan antara Islamisme dan fundamentalisme, menganggap bahwa semua umat Muslim adalah subjek politik yang aktif, dan tidak mempertimbangkan faktor-faktor sosial, budaya, atau psikologis yang memengaruhi sikap terhadap Islam (Halliday 1999: 898-900).

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Halliday mengkritik buku The Clash of Civilizations karya Samuel Huntington yang merupakan salah satu buku paling kontroversial yang membahas hubungan antara Islam dan Barat.

Halliday menilai bahwa buku tersebut memiliki beberapa kesalahan, seperti menggunakan konsep peradaban yang tidak ilmiah dan esensialis, mengabaikan dinamika internal dan eksternal masing-masing peradaban, mengasumsikan bahwa peradaban adalah aktor politik yang monolitik dan homogen, dan tidak mempertimbangkan faktor-faktor lain yang memengaruhi konflik atau kerja sama antara negara-negara (Halliday 1999: 900-902).

Buku Islamophobia: A Concept Comes of Age karya Brian Klug adalah sebuah buku yang membahas tentang perkembangan konsep dan definisi Islamofobia, yaitu ketakutan, kebencian, atau prasangka terhadap agama Islam atau umat Muslim secara umum. Buku ini merupakan salah satu buku pertama yang mencoba untuk memahami dan mengontekstualisasikan Islamofobia sebagai salah satu bentuk prasangka yang paling berbahaya pada zaman kontemporer. Buku ini terdiri atas satu bab tunggal yang dibagi menjadi enam bagian.

Klug menjelaskan bahwa ia tertarik untuk menulis tentang Islamofobia karena ia merasa bahwa istilah dan konsep tersebut telah disalahgunakan dan disederhanakan oleh banyak orang. Ia juga menjelaskan bahwa ia memiliki pengalaman pribadi sebagai seorang akademisi yang pernah tinggal dan bekerja di berbagai negara Muslim, seperti Iran, Sudan, dan Yaman. Ia mengaku bahwa ia memiliki simpati dan rasa hormat terhadap Islam sebagai agama dan peradaban.

Klug mengulas sejarah perkembangan istilah dan konsep Islamofobia sejak awal abad ke-20 hingga akhir abad ke-21. Ia juga mengulas tentang beberapa buku dan laporan yang membahas tentang Islamofobia, seperti laporan Runnymede Trust pada tahun 1997, buku A Fundamental Fear karya Bobby Sayyid pada tahun 1997, dan buku The Clash of Civilizations karya Samuel Huntington pada tahun 1996.

Ia menunjukkan bahwa buku-buku dan laporan tersebut memiliki kelemahan-kelemahan dalam mendefinisikan dan mengategorisasi Islamofobia.

Klug mengkritik definisi-definisi yang ada tentang Islamofobia dan mencoba untuk merumuskan definisi baru yang lebih komprehensif dan akurat.

Ia juga membandingkan dan mengorelasikan Islamofobia dengan fenomena-fenomena lain, seperti rasisme, anti-Semitisme, xenofobia, atau homofobia. Ia juga mengemukakan bahwa Islamofobia adalah sebuah ideologi baru yang dibentuk oleh media generasi baru.