22 Desember 1928: Kaum Muslimah Aktif Terlibat Dalam Konggres Perempuan Pertama

Sejarah  

Melihat judul judul pidato diatas yang menjadi kepedulian perempoen pada waktu itu tidak hanya masalah domestik tapi juga masalah sosial, kultural bahkan kebangsaan.

Perkara sekarang Hari Ibu lebih difokuskan pada seluruh pengorbanan hidup sosok ibu untuk anak dan keluarga dengan cinta seluas samudera. Tentu tidak bisa kita abaikan.

Itu konggres perempoean, bahkan gadis-gadis pun yang belum jadi ibu ikut aktif terlibat. Pada waktu itupun usia misalnya Siti Mugaromah, Siti Soendari, Tien Sastrodiwirjo usianya masih 20-an tahun dan belum menjadi ibu. Masih relatif muda.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Menunjukkan betapa perempuan Indonesia masa itu sudah berpikir dan bertindak MELAMPAUI JAMANNYA!

Mari kita sadari bahwa kehormatan manusia itu, tidak peduli laki laki atau perempuan, adalah dimilikinya kesadaran dan kebebasan dalam menentukan pilihan hidupnya.

Memperingati hari ibu adalah memperingati hari perempuan. Memperingati hari MANUSIA dalam pengertian sadar menentukan pilihan pilihan hidupnya.

Kontak Info

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext

Phone: 021 780 3747

[email protected] (Marketing)

× Image