Para Wali dan Jaringan Guru Sufi Penyebar Islam di Nusantara (Bagian 1)
Orang mungkin lupa seolah wali sanga (Wali Songo) itu hanya ‘mengislamkan’ Jawa. Padahal kenyatannya tidak begitu. Mungkin istilah yang lebih tepat, yang mengislamkan budaya atau kekuasaan Jawa, lebih tepat disandangkan kepada Sunan Kalijaga.
Tapi, sosok yang wali atau orang mengislamkan wilayah di luar itu (Jawa bagian tengah dan Jawa bagian barat) lebih tepat disematkan pada peran Sunan Gunung Jati, Sedangkan Wali Songo yang mengislamkan Nusantara bagian tengah dan timur dari pulau Jawa, disandangkan kepada sosok Sunan Giri Prapen atau Sunan Giri.
Pada sisi lain peran mengislamkan Jawa juga sebenarnya tidak hanya dilakukan oleh para wali yang ‘konon’ sebenarnya jumlahnya tidak hanya sembilan orang itu. Namun peran mengislamkan Jawa juga jasanya berada pada sosok para ‘guru sufi’ di Jawa disebut kiai yang mendirikan berbagai pesantren di sekujur pelosok pulau Jawa.
Jumlah para guru sufi atau kiai (ajengan, di Jawa bagian barat, ‘yai’ di Jawa bagian timur sangat banyak jumlahnya. Dan kalau ditelusuri dari sislisah berbagai leluhur yang menjadi tali-temali nasab dari berbagai pesantren tua, para penyebar agama di Jawa dan Nusantara (mengacu pada disertasi Prof DR Azyumardi Azra) itu merupakan jaringan ulama internasional atau lintas negera.