Ketegangan Perang Gaza Meningkat Setelah Pembunuhan Pemimpin Hamas dan Ledakan Mematikan di Iran
Kekhawatiran bahwa perang Israel di Gaza dapat meluas ke seluruh Timur Tengah meningkat pada Rabu (03/12/2024) setelah dua ledakan menghancurkan kerumunan warga Iran, yang merenggut sedikitnya 103 nyawa menyusul serangan di Lebanon yang menewaskan wakil pemimpin Hamas.
Lebih dari 200 orang lainnya terluka ketika ledakan yang terjadi sekitar 15 menit itu menimpa para pelayat yang memperingati terbunuhnya jenderal Garda Revolusi Qasem Soleimani pada ulang tahun keempat pembunuhannya dalam serangan pesawat tak berawak Amerika Serikat, media pemerintah Iran melaporkan.
Tidak ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas ledakan yang, menurut arsip AFP, merupakan serangan paling mematikan di negara itu sejak pembakaran tahun 1978 yang menewaskan sedikitnya 377 orang.
TV milik pemerintah menyebut ledakan itu sebagai “serangan teroris”. Hal ini terjadi ketika ketegangan regional sudah meningkat sehari setelah serangan di Beirut yang menewaskan orang nomor dua Hamas, Saleh al-Aruri.
Seorang pejabat AS pada hari Rabu mengatakan kepada AFP bahwa "serangan Israel" merenggut nyawa Aruri, tokoh paling terkenal yang terbunuh selama hampir tiga bulan Israel berperang dengan Hamas di Jalur Gaza.
Menyusul serangan Beirut yang tidak diklaim pada hari Selasa, juru bicara militer Israel Daniel Hagari mengatakan militer "sangat siap menghadapi skenario apa pun". Dia tidak mengomentari secara langsung pembunuhan Aruri, yang menurut Hamas akan dimakamkan pada hari Kamis di kamp pengungsi Palestina Shatila di Beirut.