Politik

Memprediksi Kepunahan Negara Israel (1)

Tak Israela yang dianggap paling canggih di dunia, hancur di Perang Gaza.
Tak Israela yang dianggap paling canggih di dunia, hancur di Perang Gaza.

Oleh: Dr Al Chaidar Abdurrahman Puteh, Dosen Antropologi, Universitas Malikussaleh, Lhokseumawe, Aceh,

Salah satu pertanyaan yang menarik dalam sejarah kemanusiaan adalah kapan dan bagaimana suatu negara atau peradaban bisa punah. Banyak faktor yang bisa mempengaruhi kelangsungan hidup suatu negara, seperti lingkungan, ekonomi, politik, budaya, dan teknologi.

Namun, ada satu faktor yang mungkin kurang mendapat perhatian, yaitu sifat kemanusiaan itu sendiri. Apakah manusia cenderung bersikap kooperatif atau kompetitif, altruistik atau egois, damai atau kejam? Apakah ada sifat kemanusiaan yang universal atau relatif tergantung pada konteks?

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Kemudian apakah sifat kemanusiaan bisa berubah seiring dengan perkembangan sejarah?

Baca juga: Israel Negara Teroris: Amerika Serikat dan Media Barat Dikategorikan Sebagai Pendukungnya

Buku The Survival of the Friendliest (2020) karya Brian Hare dan Vanessa Woods mengajukan hipotesis bahwa kunci dari kesuksesan evolusi manusia adalah kemampuan untuk bersahabat.

Mereka berpendapat bahwa manusia adalah spesies yang paling bersahabat di antara semua mamalia, dan bahwa kerjasama dan empati adalah sumber dari inovasi dan kecerdasan manusia.

Mereka juga menunjukkan bahwa sejarah manusia bukanlah cerita tentang kekerasan dan perang yang tak terelakkan, melainkan tentang kemungkinan untuk menciptakan masyarakat yang lebih adil dan harmonis.