Budaya

Rehabilitasi Sosok Togog: Pahami Betapa Susahnya Mengubah Perilaku Seseorang

Dari kiri ke kanan, Bilung, Togog, Semar, Gareng, Petruk, dan Bagong.
Dari kiri ke kanan, Bilung, Togog, Semar, Gareng, Petruk, dan Bagong.

Oleh: Jaya Suprana, Budayawan, Pelopor Rekor MUI dan Aktivis Perdamaian.

Di dalam Wayang Purwa bermunculan para tokoh yang sama sekali tidak tampil di Mahabharata dan Ramayana. Dua di antara para tokoh khas Wayang Purwa adalah Semar dan Togog.

Alkisah, menurut versi Wayang Purwa yang tidak ada di Mahabharata dan Ramayana, Sanghyang Wenang menyelenggarakan sayembara internal untuk memilih pewaris tahta singasana Suralaya dari ketiga anaknya yang lahir dari sebutir telur.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Baca juga: Makhlus Halus di Jawa: Tuyul Mahkhluk Halus Pencari Uang yang Karib..? (Bagian 2)

Lapisan-lapisan telur terdiri dari kulit telur diberi nama Batara Antaga, putih telur diberi nama Batara Ismaya dan kuning telur diberi nama Batara Manikmaya. (Sebenarnya ada pula versi anak Sanghyang Wenang adalah empat namun sengaja saya hindari demi fokus pada tiga anak saja).

Sayembara diadakan dengan syarat barang siapa dari ketiga anaknya dapat menelan bulat-bulat dan memuntahkan kembali Gunung Mahameru, maka dialah yang akan menjadi penguasa Swargaloka.