Agama

Para Rabi, Eisntein, Hingga Chomsky: Tidak Semua Yahudi Pro Israel...!

Anggota Neturei Karta Yahudi ortodoks anti-Zionis bergabung dengan pengunjuk rasa lainnya untuk menyerukan kebebasan bagi Palestina pada 22 April 2022 di London, Inggris [Martin Pope/Getty Images]
Anggota Neturei Karta Yahudi ortodoks anti-Zionis bergabung dengan pengunjuk rasa lainnya untuk menyerukan kebebasan bagi Palestina pada 22 April 2022 di London, Inggris [Martin Pope/Getty Images]

Oleh: Jaya Suprana, Budayawan dan Pendiri Sanggar Kemanusiaan.

Saya bukan warga Israel maupun Palestina maka sadar bahwa saya tidak berhak bicara tentang perang Israel-Palestina yang kembali berkobar sejak Oktober 2023.

Namun sebagai pendiri Sanggar Pembelajaran Kemanusiaan , saya mengkhawatirkan Perang Israel-Palestina yang sudah terbukti memicu krisis ekonomi dunia, bukan mustahil meletuskan Perang Dunia III.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Kekhawatiran saya bukan paranoida belaka namun berdasar fakta sejarah yang membuktikan bahwa Perang Dunia II merupakan akibat dari rentetan akibat.

Perang Dunia II berawal pada invasi Jerman ke Polandia dan serangan Jepang ke Pearl Harbour sebagai akibat Jerman dan Jepang berambisi memperluas wilayah kekuasaan masing-masing sebagai akibat krisis ekonomi dunia yang terjadi setelah pagebluk Flu Spanyol merajalela setelah Perang Dunia I.

Hanya mereka yang sudah patirasa tidak merasa bahwa sebenarnya Pagebluk Corona kini sudah memicu krisis ekonomi dunia yang apabila terus memuncak rawan mengobarkan semangat angkara murka.

Negara-negara adi kuasa terus berusaha memperluas Lebensraum masing-masing. Maka wajar saya khawatir bahwa apabila berlanjut, Perang Israel-Palestina rawan meletuskan Perang Dunia III.