Politik

Tentara Israel akan Punah: Mujahidin Palestina Bertahan, Die-Hard dan Cerdik (Bag, 2)

Selain mengusir tentara Israel (IDF) juga membunuh kaum perempuan.
Selain mengusir tentara Israel (IDF) juga membunuh kaum perempuan.

Pada buku Humankind: A Hopeful History karya Rutger Bregman adalah sebuah buku yang menawarkan perspektif baru tentang sejarah manusia, yang menantang pandangan umum bahwa manusia pada dasarnya jahat, egois, dan agresif.

Bregman berargumen bahwa manusia sebenarnya memiliki naluri baik, kerjasama, dan altruisme yang telah berkembang sejak awal Homo sapiens. Para elit pemimpin negara-negara pendukung Israel sesungguhnya tidaklah jahat, egois dan agresif; masih ada secuil naluri baik, kerja-sama dan altruisme.

Buku ini dibagi menjadi lima bagian, prolog, dan epilog, yang masing-masing membahas topik-topik seperti:

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Pada topik The Real Lord of the Flies:

Bagian ini menceritakan kisah nyata dari enam anak laki-laki yang terdampar di sebuah pulau terpencil selama 15 bulan pada tahun 1965, dan bagaimana mereka berhasil bertahan hidup dengan saling membantu dan bekerja sama, berbeda dengan novel fiksi Lord of the Flies karya William Golding yang menggambarkan kekejaman dan kekacauan anak-anak yang terisolasi dari peradaban.

Pada bagian The State of Nature:

Bagian ini menelusuri asal-usul manusia dan bagaimana mereka berevolusi menjadi Homo sapiens yang unik dan berbeda dari spesies lainnya. Bregman menunjukkan bahwa manusia memiliki sifat-sifat seperti kemampuan berbahasa, kerjasama sosial, dan empati yang membuat mereka lebih mirip dengan anjing (Homo puppy) daripada dengan serigala (Homo homini lupus).

Pada bagian After Auschwitz:

Bagian ini menguji eksperimen-eksperimen psikologi yang terkenal seperti Milgram, Zimbardo, dan Asch, yang diklaim membuktikan bahwa manusia mudah dipengaruhi oleh otoritas, situasi, dan mayoritas untuk melakukan hal-hal jahat.

Bregman mengkritik metodologi, interpretasi, dan generalisasi dari eksperimen-eksperimen tersebut, dan menawarkan bukti-bukti alternatif yang menunjukkan bahwa manusia sebenarnya memiliki kemauan dan moralitas yang kuat untuk melawan kejahatan.

Dari perspektif ini, melawan kejahatan dan kebiadaban Israel terhadap bayi-bayi, anak-anak dan perempuan Palestina masih bisa diharapkan dari negara-negara sponsor apartheid Israel seperti AS, Inggris, Perancis, Jerman dll.